BeritaMacro Overview Eropa - Aksi Mogok Kerja di AS Bebani Nasdaq, Oil Masih Menanjak
Macro Overview
Macro Overview Eropa - Aksi Mogok Kerja di AS Bebani Nasdaq, Oil Masih Menanjak
Updated
Selasa, 19 September 2023
Bagikan
Updated
Selasa, 19 September 2023
Bagikan
GOLD Harga Gold (XAUUSD) turun ke US$ 1.931,15 per troy ons pada perdagangan sesi Asia Selasa (19/9/2023), setelah sempat naik ke US$ 1.934,51 per troy ons. Tanpa rilis data ekonomi penting, perhatian utama tertuju pada pengumuman kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed) pekan ini.
Pelaku pasar melihat probabilitas sebesar 99% The Fed akan mempertahankan suku bunganya, tetapi yang menjadi fokus apakah masih akan ada kenaikan pada November atau Desember, dan seberapa lama suku bunga tinggi akan dipertahankan.
Probabilitas kenaikan suku bunga pada November mengalami naik turun sejak pekan lalu, sehingga pelaku pasar perlu kepastian, dan akan bisa dilihat pada pengumuman kebijakan moneter The Fed pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Pergerakan Gold masih akan volatil, ada potensi mengalami penurunan pada perdagangan sesi Eropa sebab posisinya saat ini di level tertinggi dua pekan.
OIL Harga Oil (CLS10) masih kuat di atas US$ 91 per barel pada perdagangan sesi Asia. Kemarin, Oil bahkan sempat menyentuh US$ 92,40 per barel, tertinggi sejak 7 November 2022.
Oil sedang mendapat sentimen positif dari pasokan yang diprediksi akan semakin mengetat pada akhir tahun membuat Oil terus menanjak.
Seperti diketahui, Arab Saudi dan Rusia memperpanjang program pemangkasan produksinya hingga akhir tahun nanti, masing-masing 1 juta dan 300.000 barel per hari. Di sisi lain, produksi shale oil Amerika Serikat diprediksi akan menurun tiga bulan beruntun pada Oktober nanti.
Ketatnya pasokan tersebut masih berpotensi membuat harga Oil kembali naik pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD EURUSD pagi tadi menyentuh level tertinggi harian 1,06965 tetapi setelahnya berbalik turun hingga ke 1,06794. Pergerakan ini menunjukkan mata uang euro masih dibayangi sentimen negatif dari pengumuman kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).
ECB pada Kamis pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya, tetapi juga memberikan indikasi ke depannya tidak ada lagi kenaikan suku bunga.
Sore nanti pada pukul 16:00 WIB ada rilis data inflasi final zona euro periode Agustus, forecast di Trading Central menunjukkan pertumbuhan 5,3% year-on-year (YoY) sama dengan rilis awal. Tetapi jika data tersebut lebih rendah dari forecast, ada potensi EURUSD melanjutkan penurunan pada sesi Eropa.
GBPUSD GBPUSD turun 116 poin (11 pip) ke 1,23734 pada perdagangan sesi Asia dan berada di level terendah dalam lebih dari tiga bulan terakhir.
Poundsterling masih tertekan akibat perlambatan ekonomi Inggris, di mana sektor jasa mengalami pada Agustus kontraksi untuk pertama kali sejak Januari dan ekspansi sektor konstruksi melambat signifikan. Sementara sektor manufaktur sudah berbulan-bulan mengalami kontraksi.
Hal tersebut membuat pelaku pasar memperkirakan bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang akan mengumumkan kebijakan moneter di pekan ini akan menaikkan suku bunga satu kali lagi dan mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan).
Pada perdagangan sesi Eropa, GBPUSD berpotensi turun lebih lanjut.
USDJPY USDJPY naik 191 poin (19 pip) ke 147,793 dan masih kokoh di level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Melihat posisi tersebut, kenaikan USDJPY masih akan terbatas pada perdagangan sesi Eropa, bahkan ada potensi berbalik turun.
Sebabnya di pekan ini ada pengumuman kebijakan moneter The Fed pada hari Kamis dan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) sehari berselang.
Gubernur BoJ Kazuo Ueda sebelumnya mengatakan pada akhir tahun nanti akan memiliki cukup data untuk memutuskan apakah akan mengakhiri periode suku bunga negatif atau tidak. Pelaku pasar tentunya menanti apakah akan ada panduan kapan kebijakan moneter akan diketatkan, jika ada maka yen tentunya bisa menguat.
Nasdaq Indeks Nasdaq naik 40 poin ke 15.424 pada perdagangan perdagangan Senin setelah turun tajam Jumat pekan lalu. Kenaikan tersebut terbilang kecil bahkan Nasdaq sebelumnya sempat turun.
Aksi mogok pekerja sektor otomotif di Detroit yang menuntut kenaikan gaji cukup membeban pergerakan indeks saham.
Saat ini aksi tersebut belum memberikan dampak ke perekonomian, tetapi jika meluas diperkirakan bisa menekan produk domestik bruto (PDB). Sementara jika permintaan kenaikan gaji dikabulkan, ada risiko inflasi semakin sulit turun.
Pada perdagangan sesi Eropa, ada potensi Nasdaq menurun.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga