Updated |
![]() |
Jumat, 17 November 2023 |
GOLD
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview Asia Jumat (17/11/2023), harga Gold (XAUUSD) melanjutkan kenaikan pagi tadi. Gold menyentuh level tertinggi harian US$ 1.986,92 per troy ons, naik US$ 5,8 dibandingkan penutupan perdagangan Kamis.
Data yang dirilis dari Amerika Serikat (AS) kemarin membuat Gold kembali menanjak. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 231.000 orang pada pekan yang berakhir 11 November. Jumlah tersebut lebih banyak dari pekan sebelumnya 218.000 orang dan forecast Trading Central 219.000 orang.
Data tersebut memperkuat ekspektasi bank sentral AS (The Fed) tidak akan menaikkan suku bunga lagi yang menaikkan suku bunga lagi dan menjadi sentimen positif bagi Gold. Selain itu imbal hasil (yield) Treasury tenor 10 tahun juga menurun.
Gold dan Treasury sama-sama dianggap aset safe haven, bedanya Treasury memberikan imbal hasil sementara Gold tidak. Ketika yield Treasury menurun maka Gold akan lebih menarik bagi pelaku pasar.
Dua faktor tersebut memberikan sentimen positif ke Gold dan masih akan terasa pada sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak dalam rentang sempit US$ 72,90 - 73,35 per barel pada perdagangan sesi Asia setelah turun tajam pada Kamis kemarin hingga menyentuh level terendah dalam lebih dari empat bulan terakhir.
Sentimen negatif sedang membayangi Oil di pekan ini, terutama dari sisi supply yang kemungkinan akan kembali melimpah. Energy Information Administration (EIA) Rabu lalu melaporkan tingkat produksi crude oil di AS mencapai 13,2 juta barel per hari pada Oktober.
Dengan tingkat produksi yang mencapai rekor tertinggi supply tentunya akan meningkat, dan menjadi sentimen negatif bagi Oil. Selain itu EIA juga melaporkan stok di AS pada pekan yang berakhir 10 November bertambah sebanyak 3,6 juta barel, lebih tinggi dari forecast Trading Central 1,8 juta barel.
Sementara itu, serangkaian data dari Amerika Serikat menunjukkan pelambatan ekonomi, ke depannya berisiko menurunkan permintaan Oil. Ketika supply meningkat dan permintaan menurun, Oil akan dibayangi sentimen negatif.
EURUSD
EURUSD bergerak dalam rentang 1,08447 - 1,08570 pada perdagangan sesi Asia setelah bergerak volatil Kamis kemarin. Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar melihat prospek The Fed sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga) di sisi lain perekonomian zona euro juga kurang bagus.
Pada perdagangan sesi Eropa rilis data final inflasi zona euro bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan inflasi (consumer price index/CPI) final sebesar 2,9% year-on-year (YoY) pada Oktober, sama dengan rilis awal. CPI inti diprediksi sebesar 4,2% YoY juga sama dengan rilis awal.
Data tersebut dirilis pada pukul 17:00 WIB, jika lebih rendah dari forecast maka akan menjadi sentimen negatif bagi EURUSD, begitu juga sebaliknya.
GBPUSD
GBPUSD sempat naik ke 1,24220 pagi tadi sebelum berbalik turun ke 1,24035. GBPUSD kesulitan menguat meski data ekonomi AS menunjukkan pasar tenaga kerja yang melemah, sebabnya data inflasi Inggris yang menunjukkan penurunan signifikan.
Penurunan inflasi yang sangat cepat bisa membuat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) memangkas suku bunga lebih dulu ketimbang The Fed.
Pada perdagangan sesi Eropa rilis data penjualan ritel Inggris pada pukul 14:00 WIB bisa menjadi penggerak GBPUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan penjualan ritel Oktober turun 2,4% YoY, lebih besar dari penurunan bulan sebelumnya 1% YoY.
Kemudian penjualan ritel inti yang tidak memasukkan makanan dan energi dalam perhitungan juga diprediksi turun 2,7% YoY, lebih rendah dari bulan sebelumnya 1,2% YoY.
Data tersebut berpotensi menekan GBPUSD jika dirilis lebih rendah dari forecast.
USDJPY
USDJPY turun 311 poin (31 pip) ke 150,421 pada perdagangan sesi Asia, melanjutkan penurunan Kamis kemarin. Selain pasar tenaga kerja, indeks aktivitas manufaktur wilayah Philadelphia juga masih berkontraksi (-5,9) meski membaik dari bulan sebelumnya -9.
Data lain menunjukkan produksi industri AS pada Oktober turun 0,6% month-on-month (MoM) lebih rendah dari forecast penurunan 0,2% di Trading Central.
Serangkaian data tersebut memperkuat ekspektasi The Fed sudah mencapai terminal rate, dan jika terus menunjukkan pelemahan bukan tidak mungkin suku bunga dipangkas lebih cepat. Hal ini bisa menguntungkan bagi yen sebab selisih suku bunga dengan bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) tidak akan semakin lebar.
Sentimen negatif bagi USDJPY masih akan terasa pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Naiknya klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat sekali lagi menguntungkan Nasdaq. Kemarin nilainya naik 53 indeks poin ke 15.898. Rilis klaim tunjangan pengangguran AS memperkuat ekspektasi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi.
Bahkan, beberapa pelaku pasar melihat The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga lebih cepat. Hal tersebut menjadi sentimen positif bagi Nasdaq pada hari ini.