GOLD
Harga Gold (XAUUSD) naik US$ 5,48 ke US$ 1.915,92 per troy ons pada perdagangan sesi Asia Jumat (15/9/2023). Turunnya probabilitas kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) membuat Gold mampu bangkit setelah kemarin nyaris menembus ke bawah US$ 1.900 per troy ons.
Bank sentral AS (The Fed) akan mengumumkan suku bunga pada 21 September, pelaku pasar melihat suku bunga akan dipertahankan di 5,25% - 5,5%.
Tetapi pada rapat kebijakan moneter November, pelaku pasar sebelumnya melihat ada probabilitas lebih dari 40% suku bunga akan dinaikkan sebesar 25 basis poin menjadi 5,5% - 5,75%. Namun, pada hari ini probabilitas tersebut turun menjadi 34%.
Penurunan tersebut terjadi setelah bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kemarin menaikkan suku bunga tetapi juga mengindikasikan sebagai akhir dari siklus kenaikan.
Melihat langkah ECB tersebut, dengan inflasi zona euro yang masih tinggi, pelaku pasar kembali melihat peluang The Fed tidak akan menaikkan suku bunga lagi di sisa tahun ini. Hal tersebut membuat Gold kembali menanjak dan berpotensi berlanjut pada sesi Eropa.
OIL
Harga Oil menembus US$ 91 per barel untuk pertama kalinya sejak 8 November 2022 lalu. Pada perdagangan sesi Asia hari ini, Oil menyentuh level tertinggi harian US$ 91.12 per barel, naik US$ 0,46 dibandingkan penutupan perdagangan Kamis.
Oil kembali mendapat sentimen positif dari China setelah data penjualan ritel dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY) pada Agustus, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,5% YoY dan forecast di Trading Central 2,6% YoY.
Selain itu, produksi industri juga dilaporkan tumbuh 4,5% YoY, lebih tinggi dari Juli 3,7% YoY dan forecast penurunan menjadi 3,5% YoY.
Rilis tersebut menunjukkan perekonomian China membaik pada Agustus, dan mendongkrak kinerja Oil. China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, ketika perekonomiannya membaik, permintaan tentunya bisa meningkat. Meski demikian, melihat posisi saat ini di level tertinggi 10 bulan dan menjelang akhir pekan, ada risiko terjadi aksi profit taking yang berpotensi membawa Oil turun pada sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD masih tertahan di level terendah enam bulan pada perdagangan sesi Asia, bergerak dalam rentang 1,06332 - 1,06498. EURUSD masih kesulitan menguat setelah ECB kemarin menaikkan suku bunga acuannya (main interest rate) sebesar 25 basis poin menjadi 4,5%.
Tingkat suku bunga ECB saat ini menjadi rekor rekor tertinggi sepanjang sejarah, tetapi ada indikasi sudah mencapai terminal rate (puncak dari siklus kenaikan suku bunga). Artinya ke depannya ECB tidak akan menaikkan suku bunga lagi, mata uang euro pun menjadi tertekan.
Sore ini pada pukul 16:45 WIB, presiden ECB Christine Lagarde akan berpidato pada pertemuan Eurogroup. Tetapi seperti sebelum-sebelumnya, Lagarde kemungkinan enggan membicarakan kebijakan moneter selanjutnya. Tetapi tidak menutup kemungkinan ada kejutan dari Lagarde yang bisa memicu pergerakan besar.
Meski masih dibayangi sentimen negatif, pada perdagangan sesi Eropa EURUSD berpeluang rebound melihat posisinya di level terendah enam bulan. Para trader yang mengambil posisi sell tentunya melikuidasi posisinya guna mencairkan profit menjelang akhir pekan.
GBPUSD
GBPUSD naik 145 poin (14 pip) ke 1,24241 pagi tadi. Seperti proyeksi pada Macro Overview Asia, GBPUSD akan rebound setelah turun tajam kemarin hingga menyentuh level terendah sejak 6 Juni.
Poundsterling sedang tertekan sejak Rabu lalu ketika produk domestik bruto (PDB) pada Juli dilaporkan mengalami kontraksi (negatif) 0,5% month-on-month (MoM), dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 0,5% MoM, dan lebih rendah dari forecast kontraksi 0,3% MoM di Trading Central.
Selain itu, produksi industri juga dilaporkan mengalami kontraksi 0,7% MoM, berbanding terbalik dengan pertumbuhan 1,8% MoM pada Juni.
Meski sedang dibayangi sentimen negatif dari perlambatan ekonomi Inggris GBPUSD masih berpeluang melanjutkan rebound pada perdagangan sesi Eropa melihat posisinya di level terendah tiga bulan.
USDJPY
USDJPY belum banyak bergerak pada perdagangan sesi Asia, berada dalam rentang 147,338 - 147,517. Belum ada perubahan sentimen bagi USDJPY, rilis serangkaian data dari Amerika Serikat masih belum mampu membuat USDJPY naik kencang, yang menunjukkan pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan intervensi dari pemerintah Jepang.
Awal bulan ini pemerintah Jepang sudah melakukan intervensi verbal akibat jebloknya nilai tukar yen. Masato Kanda, wakil menteri keuangan Jepang mengatakan jika pelemahan yen berlanjut maka pemerintah akan mengambil tindakan dengan berbagai pilihan yang ada.
Pada September 2022 lalu pemerintah Jepang melakukan intervensi setelah USDJPY menembus level 145,000 untuk pertama kalinya sejak 1998. Area intervensi USDJPY pada tahun lalu berada di kisaran 145,000 - 151,000.
Melihat hal tersebut, ada potensi USDJPY turun pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Indeks Nasdaq melanjutkan kenaikan pada perdagangan sesi Asia, menyentuh level tertinggi harian 15.718. Dibandingkan penutupan perdagangan Kamis, Nasdaq naik 39 poin.
China memberikan sentimen positif ke indeks saham. Kemarin bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) kemarin mengumumkan akan menurunkan giro wajib minimum (GWM) perbankan sebesar 25 basis poin yang akan berlaku efektif hari ini. Penurunan GWM tersebut bisa menambah likuiditas di perekonomian, sehingga roda bisnis berputar lebih kencang.
Kemudian pada hari ini, data penjualan ritel dan produksi industri China dirilis lebih tinggi dari forecast. Melihat hal tersebut, Nasdaq berpotensi melanjutkan kenaikan pada perdagangan sesi Eropa.