Updated |
![]() |
Rabu, 24 Mei 2023 |
Gold
Gold bergerak naik $3.15 mencatat penutupan $1974.71 di hari Selasa (23/5), tertopang oleh kekhawatiran tertundanya kesepakatan debt ceiling AS yang tidak mencatat perkembangan kemarin.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Juru bicara partai Republic, Kevin McCarthy mengatakan akan bertemu presiden Biden hari ini, tetapi belum memiliki jadwal yang tetap, sehingga meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa kesepakatan debt ceiling akan tertunda. Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, mengangkat harga Gold dari level rendah $1954.10.
Di sesi Asia (24/5),Gold masih berpotensi naik untuk jangka pendek di tengah masih tingginya minat pasar terhadap aset aman.
Oil
Oil bergerak menguat $1.66 ke level $73.75 di hari Selasa (23/5), tertopang peringatan dari Arab Saudi yang meningkatkan kekhawatiran pemangkasan produksi Oil.
Negara-negara pengeksport crude oil dan rekanannya yang biasa dikenal dengan OPEC+, telah melakukan pemangkasan produksi di bulan ini, dan telah dirasakan imbasnya di pasar global. Diikuti pernyataan untuk berhati-hati dari menteri sumber daya energi Arab Saudi kemarin memicu kemungkinan OPEC+ akan berlanjut pada sikap pemangkasan produksi mereka, menopang harga Oil.
Laporan dari American Pertoleum Institue (API), yang mencatat cadangan crude oil AS yang ada di kilang-kilang minyak milik sektor swasta, dini hari tadi melaporkan penyusutan 6.799 juta barel untuk pekan lalu, menyusut dari pekan sebelumnya yang naik 0.525 juta barel. Dan pelaku pasar juga menantikan laporan serupa dari Energy information Administration (EIA) untuk cadangan crude oil di kilang minyak pemerintah AS malam nanti.
Di sesi Asia (24/5),Oil masih berpeluang bergerak naik di jangka pendek jika kekhawatiran turunnya cadangan crude oil berlanjut.
EURUSD
EURUSD bergerak melemah 416 poin ke level 1.07697 di hari Selasa (23/5), di tengah kekhawatiran tertundanya pembahasan debt ceiling AS akan berimbas buruk bagi ekonomi global.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, dan menekan mata uang berisiko seperti Euro.
Di sesi Asia (24/5), EURUSD berpeluang bergerak naik untuk jangka pendek jika tertopang rebound dari pelemahan kemarin di tengah turunnya dolar AS pagi ini.
GBPUSD
GBPUSD bergerak melemah 223 poin ke level 1.24136 di hari Selasa (23/5), di tengah kekhawatiran tertundanya pembahasan debt ceiling AS akan berimbas buruk bagi ekonomi global.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, dan menekan mata uang berisiko seperti Pound sterling.
Di siang hari kemarin, Monetary Policy Report Hearings Bank of England (BOE) menyebutkan kemungkinan untuk berlanjut menaikkan tingkat suku bunga acuan BOE jika data inflasi masih berlanjut naik, membantu membatasi turunnya GBPUSD.
Di sesi Asia (24/5),GBPUSD berpeluang bergerak naik untuk jangka pendek jika tertopang rebound dari pelemahan kemarin di tengah turunnya dolar AS pagi ini.
USDJPY
USDJPY bergerak turun 17 poin berakhir di level 138.560 di hari Selasa (23/5), turun terbatas di tengah naiknya minat pasar pada aset aman setelah terpicu kekhawatiran default di AS.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, dan menopang yen Jepang sebagai mata uang aset aman menguat.
Data BOJ Core CPI y/y yang menjadi salah satu tolok ukur inflasi di Jepang mencatat naik menjadi 3.0% untuk periode April tahun 2023, naik dari 2.9% untuk periode April tahun 2022 lalu, memicu harapan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, dan membantu yen Jepang menguat kemarin.
Di sesi Asia (24/5),USDJPY berpotensi bergerak naik untuk jangka pendek jika pasar rebound dari pergerakan turunnya kemarin.
Hang Seng
Hang Seng bergerak turun 459 poin ke level 19281 di hari Selasa (23/5), tertekan sikap hati-hati pasar terhadap debt ceiling AS dan naiknya kembali ketegangan AS - China.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, dan menekan aset-aset berisiko sepertisaham-saham bursa Hang Seng.
Dari sisi politik, China mengancam agar AS bersikap hati-hati atas kerjasama ekonomi terbaru AS - Taiwan, diikuti pelarangan perusahan teknologi Micron Technologi AS karena kekhawatiran terhadap keamanan, menekan saham-saham sektor teknologi AS dan global.
Di sesi Asia (24/5), Indeks Hang Seng berpeluang naik untuk jangka pendek bila terjadi rebound dari pelemahan tajam semalam.