SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi Eropa (23/5/2023) - Outlook Hawkish The Fed Masih Topang Dolar AS

Macro Overview Sesi Eropa (23/5/2023) - Outlook Hawkish The Fed Masih Topang Dolar AS

Updated Selasa, 23 Mei 2023

Gold 
Gold bergerak turun ke level terendah $1960.10 di sesi Asia (23/5), seiring kembali naiknya minat pasar pada dolar AS karena pernyataan hawkish pejabat The Federal Reserve dan optimisme pembahasan debt ceiling AS. 

Ned Kashkari, presiden The Federal Reserve Minneapolis, menyebutkan perlu menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 6.00% untuk menekan tingkat inflasi mencapai target The Fed di 2.00% pada acara pidato dengan CNBC semalam. Dan James Bullard, pejabat presiden The Fed St. Louis, pada acara terpisah mengindikasikan perlunya menaikkan tingkat suku bunga acuan dari saat ini. Sentimen hawkish dari tingkat suku bunga acuan The Fed tersebut menjadi turunnya harga Gold. 

Pembahasan debt ceiling AS, presiden AS, Joe Biden dan juru bicara dewan perwakilan AS dari partai Republic, Kevin McCarthy, belum berhasil mencapai kesepakatan terkait plafon utang AS, tetapi memberikan sinyal optimis akan mencapai kesepakatan sebelum jatuh tempo di tanggal 1 Juni 2023 mendatang, dengan pertemuan masih akan berlanjut malam hari nanti, menjadi salah satu fokus pasar terhadap sentimen dolar AS saat ini. 

Di sesi Eropa (23/5), Gold berpeluang bergerak melemah untuk jangka pendek di siang hari ini, masih dibayangi oleh sentimen hawkish The Fed yang menopang dolar AS.


Oil  
Oil bergerak naik ke level tertinggi $72.60 di sesi Asia (23/5), tertopang kekhawatiran susutnya cadangan crude oil dunia dan naiknya ekspektasi permintaan di AS. 

Salah satu penyebab kelangkaan cadangan crude oil adalah kebakaran hutan di Alberta, Kanada, yang merupakan wilayah kaya minyak dan menjadi sumber cadangan crude oil ke AS, telah menyebabkan terhentinya aliran Oil ke AS, dan menopang kenaikan harga Oil. Di lain pihak, imbas dari kebijakan pemangkasan produksi Oil dari OPEC+ yang mulai dirasakan mendorong kekhawatiran rendahnya ketersediaan crude oil dibandingkan permintaan secara global, yang menopang harga Oil menguat semalam. 

Tetapi dolar AS nampak kembali menguat di sesi ini, seiring pernyataan hawkish dari dua pejabat The Fed dan optimisme kesepakatan debt ceiling AS akan dicapai dalam waktu dekat, yang membatasi pergerakan naik harga Oil. 

Di sesi Eropa (23/5), Oil berpeluang bergerak turun untuk jangka pendek jika masih dibayangi oleh sentimen naik dolar AS.


AUDUSD 
AUDUSD bergerak turun ke level terendah 0.66401 di sesi Asia (23/5), di tengah naiknya dolar AS dan data PMI yang tidak memberikan kejutan.

Pernyataan hawkish dari Ned Kashkari, presiden The Federal Reserve Minneapolis, yang menyebutkan perlu menaikkan tingkat suku bunga acuan menjadi 6.00% untuk menekan tingkat inflasi mencapai target The Fed di 2.00% pada acara pidato dengan CNBC semalam. Dan James Bullard, pejabat presiden The Fed St. Louis, pada acara terpisah mengindikasikan perlunya menaikkan tingkat suku bunga acuan dari saat ini, telah menekan minat pasar pada pair AUDUSD. 

Di pagi hari tadi, data Flash Manufacturing PMI (Purchasing Managers' Index) data bulanan Australia untuk bulan Mei dirilis stabil 48.0, sama dengan laporan di bulan April lalu. Sedangkan data Flash Services PMI bulanan Australia untuk bulan Mei dirilis turun menjadi 51.8 dengan data bulan April direvisi naik menjadi 53.7, yang dipandang kurang baik bagi dolar Australia. 

Di sesi Eropa (23/5), AUDUSD berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek, yang masih didominasi oleh sentimen pasar pada kebijakan hawkish The Fed yang menopang dolar AS.


EURJPY 
EURJPY bergerak turun ke level 149.543 di sesi Asia (23/5), terbebani oleh data Bank of Japan (BOJ) Core Consumer Price Index (CPI) y/y Jepang yang lebih baik dari sebelumnya. 

Selain naiknya dolar AS di sesi Asia yang menyebabkan pelemahan major pair, perilisan data BOJ Core CPI y/y tahunan Jepang untuk periode April, dirilis 3.0%, lebih baik dari data tahun sebelumnya untuk periode bulan yang sama, yaitu 2.9%. kenaikan data ini memicu spekulasi pasar terhadap peluang kenaikan suku bunga acuan BOJ dalam waktu dekat, yang menopang yen Jepang. 

Di sesi Eropa (23/5), EURJPY berpeluang berlanjut bergerak turun di tengah penguatan yen Jepang.


GBPJPY 
GBPJPY bergerak turun ke level terendah 172.019 di sesi Asia (23/5), terbebani oleh data Bank of Japan (BOJ) Core Consumer Price Index (CPI) y/y Jepang yang lebih baik dari sebelumnya.

Selain naiknya dolar AS di sesi Asia yang menyebabkan pelemahan major pair, perilisan data BOJ Core CPI y/y tahunan Jepang untuk periode April, dirilis 3.0%, lebih baik dari data tahun sebelumnya untuk periode bulan yang sama, yaitu 2.9%. kenaikan data ini memicu spekulasi pasar terhadap peluang kenaikan suku bunga acuan BOJ dalam waktu dekat, yang menopang yen Jepang. 

Di sesi Eropa (23/5), GBPJPY berpotensi alami pelemahan kembali selama sentimen penguatatan yen jepang masih mendominasi pasar.


Nasdaq 
Nasdaq bergerak naik ke level tinggi 13975.75 di sesi Asia (23/5), tertopang optimisme pasar pada pembahasan debt ceiling AS, tetapi dibayangi oleh outlook hawkish kebijakan The Fed. 

Pembahasan debt ceiling AS, presiden AS, Joe Biden dan juru bicara dewan perwakilan AS dari partai Republic, Kevin McCarthy, belum berhasil mencapai kesepakatan terkait plafon utang AS, tetapi memberikan sinyal optimis akan mencapai kesepakatan sebelum jatuh tempo di tanggal 1 Juni 2023 mendatang, dengan pertemuan masih akan berlanjut malam hari nanti, menjadi salah satu faktor yang menopang menguatnya bursa-bursa Wall Street, termasuk indeks Nasdaq. 

Tetapi dolar AS juga alami penguatan dan membatasi minat pasar pada saham-saham AS seiring pernyataan dari dua pejabat The Fed, Ned Kashkari dan James Bullard, semalam yang mendukung kenaikan suku bunga acuan The Fed lebih tinggi dari saat ini untuk menekan inflasi. 

Di sesi Eropa (23/5), indeks Nasdaq berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek bila sentimen naiknya dolar AS dan kenaikan suku bunga masih mendominasi pasar.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga