SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi Eropa (24/5/2023) - Ancaman Default AS Telah Lemahkan Dolar AS Pagi Tadi

Macro Overview Sesi Eropa (24/5/2023) - Ancaman Default AS Telah Lemahkan Dolar AS Pagi Tadi

Updated Rabu, 24 Mei 2023

Gold 
Gold bergerak naik di sesi Asia hari Rabu (24/5), catat level tertinggi $1978.62  di tengah kekhawatiran pasar terhadap pembahasan debt ceiling AS .

Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin. 

Juru bicara partai Republic, Kevin McCarthy mengatakan akan bertemu presiden Biden hari ini, tetapi belum memiliki jadwal yang tetap, sehingga meningkatkan kekhawatiran pasar bahwa kesepakatan debt ceiling akan tertunda. Kekhawatiran Default pada pemerintahan AS akan memaksa ditutupnya beberapa infrastruktur dan kantor-kantor layanan masyarakat di AS sehingga akan menghambat roda ekonomi negara tersebut, menekan dolar AS turun di pagi hari ini.

Di sesi Eropa (24/5), Gold masih berpotensi bergerak naik jika sentimen kekhawatiran default di AS akibat kegagalan kesepakatan debt ceiling.

Oil 
Oil bergerak naik di sesi Asia hari Rabu (24/5), catat level tinggi $73.95 tertopang kekhawatiran susutnya cadangan minyak mentah global.

Negara-negara pengeksport crude oil dan rekanannya yang biasa dikenal dengan OPEC+, telah melakukan pemangkasan produksi di bulan ini, dan telah dirasakan imbasnya di pasar global. Diikuti pernyataan untuk berhati-hati dari menteri sumber daya energi Arab Saudi kemarin memicu kemungkinan OPEC+ akan berlanjut pada sikap pemangkasan produksi mereka, menopang harga Oil.

Walau sempat terkoreksi dan turun karena kekhawatiran kegagalan pembahasan debt ceiling AS akan mengurangi permintaan bahan bakar, harga Oil nampak kembali ditopang oleh pelemahan dolar AS di pagi hari tadi.

Di sesi Eropa (24/5), Oil masih berpotensi mencatat penguatan dengan kekhawatiran turunnya cadangan minyak mentah global sebagai faktor penggeraknya.  

AUDUSD 

AUDUSD bergerak turun di sesi Asia hari Rabu (24/5), catat level rendah 0.65851 yang terbebani kekhawatiran resesi di negara tersebut dan turunnya tingkat eksport ke China.

Ekspektasi bahwa inflasi di Australia masih akan bertahan tinggi, dan memaksa upaya Reserve Bank of Australia (RBA) untuk mempertahankan bahkan menaikkan tingkat suku bunga acuannya lebih lanjut, memicu kekhawatiran akan menyebabkan resesi ekonomi di Australia. Hal ini disebabkan akan makin tingginya tingkat bunga pinjaman yang harus dibayarkan oleh peminjam uang dari perbankan. Selin itu, kemungkinan gagal bayar dari debitur juga menyebabkan kekhawatiran krisis perbankan di Australia, seperti yang sudah terjadi di AS, sehingga menekan minat pasar pada dolar Australia.

Ketegangan yang kembali terjadi antara AS-China, kembali memicu peluang terhambatnya permintaan produk ekspor Australia dari China, yang merupakan konsumen terbesar produk-produk ekspor Australia. Produk seperti buah-buahan, daging, bahkan logam mentah Australia menjadi salah satu penyokong devisa utama negara tersebut dan membantu minat pasar pada mata uang negara Kanguru. Ketegangan AS - China yang mungkin menggoyahkan ekonomi China akan mengurangi daya beli dari China, maupun pembatasan pembelian dari negara sekutu AS, termasuk Australia, yang berimbas melemahkan AUDUSD pagi ini.

Di sesi Eropa (24/5), AUDUSD masih berpeluang bergerak turun selama sentimen kekhawwatiran krisis ekonomi Australia berlanjut.  

EURJPY 
EURJPY bergerak turun di sesi Asia hari Rabu (24/5), catat level rendah 138.273 saat penulisan, seiring masih lebih diminatinya mata uang aset aman yen Jepang tang cenderung stabil di tengah kekhawatiran gagalnya pembahasan debt ceiling AS.

Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin. 

Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman dan menopang yen Jepang sebagai mata uang aset aman menguat.

Selain itu, perilisan data BOJ Core CPI y/y  yang menjadi salah satu tolok ukur inflasi di Jepang kemarin, mencatat naik menjadi 3.0% untuk periode April tahun 2023, naik dari 2.9% untuk periode April tahun 2022 lalu, memicu harapan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, dan masih membantu yen Jepang menguat, membebani EURJPY.

Di sesi Eropa (24/5), EURJPY masih berpotensi melemah jika sentimen penguatan yen Jepang berlanjut mendominasi pasar.

GBPJPY 
GBPJPY bergerak turun di sesi Asia hari Rabu (24/5), catat level rendah 171.883, seiring masih lebih diminatinya mata uang aset aman yen Jepang tang cenderung stabil di tengah kekhawatiran gagalnya pembahasan debt ceiling AS.

Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin. 

Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman dan menopang yen Jepang sebagai mata uang aset aman menguat.

Selain itu, perilisan data BOJ Core CPI y/y  yang menjadi salah satu tolok ukur inflasi di Jepang kemarin, mencatat naik menjadi 3.0% untuk periode April tahun 2023, naik dari 2.9% untuk periode April tahun 2022 lalu, memicu harapan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, dan masih membantu yen Jepang menguat, membebani GBPJPY.

Di sesi Eropa (24/5), GBPJPY masih berpotensi melemah jika sentimen penguatan yen Jepang berlanjut mendominasi pasar.  

Nasdaq 
Nasdaq nampak bergerak naik terbatas ke level 13754.30 di sesi Asia (24/5), di tengah pelemahan dolar AS dan kekhawatiran ketegangan AS - China akan berimbas buruk pada sektor teknologi.

Kekhawatiran gagalnya pembahasan debt ceiling AS karena anggapan AS belum akan mengalami default pada 1 Juni 2023 mendatang dari beberapa anggota dewan telah menambah alot pembahasan debt ceiling dari perwakilan gedung putih dan partai republic kemarin.

Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga nampak melemahkan dolar AS di pagi hari tadi, menopang indeks Nasdaq.

Sementara itu, China mengancam agar AS bersikap hati-hati atas kerjasama ekonomi terbaru AS - Taiwan, diikuti pelarangan perusahan teknologi Micron Technologi AS karena kekhawatiran terhadap keamanan, menekan saham-saham sektor teknologi AS dan global, yang berimbas buruk pada indeks Nasdaq.

Di sesi Eropa (24/5), indeks Nasdaq berpotensi bergerak naik terbatas di selama dolar AS masih alami pelemahan.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga