SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Market Highlights: Analisis Dampak Kekhawatiran Credit Suisse & Jelang Kenaikan Suku Bunga Eropa Untuk Gold, EUR pair & USD pair

Market Highlights: Analisis Dampak Kekhawatiran Credit Suisse & Jelang Kenaikan Suku Bunga Eropa Untuk Gold, EUR pair & USD pair

Updated Kamis, 16 Maret 2023

Kepanikan pelaku pasar akibat peryataan Credit Suisse

Pasar keuangan di global kembali mengalami volatilitas akibat antisipasi investor terhadap potensi kolapsnya Credit Suisse.


Adapun Selasa lalu, 15 Maret 2023, Credit Suisse (CS) merilis laporan tahunannya yang memang sudah sempat tertunda. CS pun merilis laporannya setelah menjawab panggilan pada menit terakhir dari Komisi Sekuritas dan Bursa AS atas revisi yang dilakukan pada laporan arus kas untuk 2019 dan 2020.


Pemicu kekhawatiran dalam laporan tersebut, CS mengidentifikasi adanya kelemahan material dalam pelaporan keuangan dan belum mampu untuk membendung arus keluar pelanggan.


Sebagai informasi, CS pada kuartal ke-4 di 2022 mengalami arus modal keluar, dan dana penarikan olehnasabah. Arus modal keluar ini melonjak menjadi lebih dari 110 miliar franc Swiss (atau setara USD120 miliar). Kondisi ini membuat CS menjadi masuk kedalam daftar bank dalam pemantauan untuk pelanggaran beberapa penyangga likuiditas. Implikasinya harga saham CS menjadi anjlok lebih dari 14% ke rekor terendah pada Oktober 2022 lalu.


Sebelum saham CS merosot dalam hingga sempat terkoreksi -30%. Serta nilai Credit Default Swap (CDS), yaitu biaya membeli asuransi terhadap risiko kegagalan CS mencapai rekor tertinggi baru, tercatat untuk CDS 5 tahunnya mencapai >700. 


Pemicu merosotnya saham CS, selain hasil rilis laporan keuangan, juga dipicu peryataan dari investor terbesar saham CS. Bank Nasional Saudi yang memiliki porsi terbesar. Adapun ketua Bank Nasional Saudi tersebut mengatakan bahwa pihaknya tidak akan meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya di CS.


Alasan dari pihak Bank Nasional Saudi (BNS) menyangkut regulasi dan peraturan. Saat ini BNS memiliki 9,8% saham di CS. Jika, BNS menambah kepemilikannya dalam rangka mencegah kolapsnya CS. Hal ini akan menyebabkan perlunya aturan baru yang ditempuh jika BNS memiliki saham CS hingga melebihi 10%.


Secara keseluruhan, akibat rilis laporan tahunan dan peryataan investor terbesar saham CS, telah memicu peningkatan kekhawatiran investor secara keseluruhan di global, khususnya di Eropa. Terpantau bursa di Eropa mengalami pelemahan hingga -3%. 


Sementara itu, hari ini terpantau bursa di Asia Pasifik juga ikut tertekan. Adapun harga komoditas, khususnya Gold mengalami penguatan terbatas.


Sebagai informasi, CS adalah bank terbesar kedua di Swiss.Sebagai respon, Bank sentral Swiss mengatakan pada Rabu malam, 15 Maret 2023, menyatakan bahwa tingkat permodalan dan likuiditas di CS memadai tetapi menekankan siap menyediakan likuiditas bagi lembaga jika diperlukan. Serta regulator keuangan Swiss Finma juga akan turut membantu menyediakan likuiditas untuk CS.


Berita lainnya, baru-baru ini pada 16 Maret 2023, menyebutkan bahwa CS Group AG akan meminjam dana hingga CHF50 miliar atau Rp827,9 triliun dari Bank Sentral Swiss, dalam rangka memperkuat likuiditas.




Potensi Arah Pergerakan Indeks di US dan Eropa selanjutnya

Kami memperkirakan tekanan di bursa US masih berpotensi berlanjut. Hal ini didorong oleh antisipasi investor akan dampak sistemik dari potensi kolapsnya CS di Eropa.


Selain itu, belum adanya kepastian akan langkah penyelamatan atas potensi kolapsnya CS, khususnya dari otoritas keuangan di Eropa.


Investor dan pelaku ekonomi juga masih khawatir akan kembali terulangnya kegagalan perbankan di AS dan Eropa, seperti Lehman Brother di 2008, dan kegagalan perbankan lainnya.




Antisipasi untuk memanfaatkan Volatilitas CS dan Kenaikan Suku Bunga Eropa

Ditengah kekhawatiran akan potensi kolapsnya perbankan di AS dan Eropa. Trader dan investor juga perlu mengantisipasi kebijakan bank sentral Eropa (ECB).


Konsensus ekonom dan pelaku pasar di global, cenderung sangat yakin, bahwa ECB akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50bps. Kenaikan suku bunga ini diperlukan untuk meredam kelanjutan peningkatan inflasi di Eropa, menyusul masih solidnya indikator ekonomi di Eropa dan global.


Implikasinya, seiring keyakinan pelaku pasar akan kenaikan 50bps ini, telah mendorong penguatan EUR di sepanjang pekan lalu. Kami memperkirakan jika ECB benar-benar menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50bps, berpotensi akan menyokong penguatan EUR. Serta arah kenaikan suku bunga di Eropa berdasarkan proyeksi prospek perekonomian di Eropa oleh ECB. Adapun kebijakan ECB akan diumumkan pada nanti malam pukul 20.15 WIB


Volatilitas pergerakan EUR dan USD masih akan berlanjut, setidaknya hingga hasil kebijakan the Fed yang akan dirilis pada 22 Maret 2023 waktu AS setempat atau pada 23 Maret 2023 pukul 01.00 WIB.


Adanya potensi melemahnya USD jika the Fed hanya menaikkan 25bps atau bahkan jika tidak menaikkan suku bunganya pada Maret ini, dan untuk selanjutnya. Potensi ini berdasarkan potensi akan semakin bertambahnya bank di AS yang kolaps akibat dampak kenaikan suku bunga di AS yang masih agresif.


Namun demikian, penguatan EUR terhadap JPY cenderung terbatas, mengingat arah kebijakan bank sentral Jepang yang juga sangat berpeluang menaikkan suku bunganya serta target yield obligasinya, seiring semakin solidnya kinerja perekonomian Jepang.




Peluang Dari Safe Haven: Gold

Kami memperkirakan pergerakan harga Gold masih berpotensi meningkat setidaknya hingga rilis kebijakan the Fed.


Jika perkembangan krisis perbankan di AS dan Eropa meningkat, maka akan mendorong investor untuk memborong emas.


Namun demikian, penguatan emas dapat terhenti jika the Fed cenderung membatasi dan menahan laju kenaikan suku bunganya untuk meminimalkan resiko.



***


Gold
Di jangka pendek berpotensi bergerak volatil cenderung menguat seiring terjadinya peningkatan kekhawatiran investor akan krisis perbankan di AS dan Eropa. Serta, penguatan Gold dapat berlanjut jika the Fed ternyata hanya menaikkan suku bunganya sebanyak 25bps.

Namun Gold dapat terkoreksi jika pernyataan otoritas keuangan di AS dan Eropa sangat jelas untuk melakukan aksi bail-out dan The Fed lebih agresif menaikkan suku bunganya.

Oil

Masih cenderung terkoreksi sejalan dengan potensi krisis dan arah kebijakan the Fed yang masih akan hawkish.

EURUSD
Di jangka pendek berpotensi bergerak volatil melemah. Namun, EUR juga berpotensi menguat terhadap USD didukung arah kebijakan bank sentral Eropa, ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50bps pada 16 Maret 2023 pukul 20.15 WIB.

Namun jika kekhawatiran di Eropa berlanjut maka akan menekan laju EUR.

Indeks Saham US 

Di jangka pendek berpotensi kembali melanjutkan koreksi seiring antisipasi dampak kelanjutan kolapsnya perbankan di AS dan Eropa, serta peningkatan potensi resesi di AS akibat ketatnya kebijakan suku bunga acuan dari The Fed.

GBPUSD
Di jangka pendek berpotensi bergerak volatil melemah dikarenakan investor masih memandang USD sebagai aset yang lebih aman, terutama saat krisis.


USDJPY
Di jangka pendek berpotensi cenderung berbalik menguat, seiring arah the Fed yang akan hawkish. Serta, investor masih memandang USD sebagai aset yang lebih aman, terutama saat krisis.


USDCHF
Di jangka pendek berpotensi cenderung berbalik menguat, seiring arah the Fed yang akan hawkish. Serta, investor masih memandang USD sebagai aset yang lebih aman, terutama saat krisis.


GBPJPY
Di jangka pendek berpotensi bergerak volatil menguat, lalu cenderung terkoreksi seiring kembali menguatnya JPY. Hal ini dikarenakan investor mengantisipasi potensi krisis perbankan di Eropa.


EURJPY
Di jangka pendek berpotensi bergerak volatil menguat didukung arah kebijakan bank sentral Eropa, ECB diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50bps pada 16 Maret 2023 pukul 20.15 WIB. Namun, selanjutnya cenderung terkoreksi seiring kembali menguatnya JPY. Hal ini dikarenakan investor mengantisipasi potensi krisis perbankan di Eropa.









Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga