|
Updated Jumat, 31 Oktober 2025 |
|
Updated Jumat, 31 Oktober 2025 |
Pergerakan harga cukup stabil pada awal perdagangan sesi Eropa Jumat (31/10/2025). Belum ada perubahan fundamental, dolar AS masih cukup kuat merespon sikap hati-hati The Fed dalam memutuskan apakah akan kembali menurunkan suku bunga atau tidak pada Desember mendapat.
Selain itu, Amerika Serikat dan China yang mencapai gencatan senjata dagang juga memberikan sentimen positif ke dolar.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) bergerak volatil dalam rentang US$3.989-US$4.045 per troy ons hingga awal perdagangan sesi Eropa. Gold pagi tadi sempat naik setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memerintahkan Pentagon (kini bernama Departemen Perang) untuk melakukan uji coba nuklir setelah terakhir kali dilakukan 33 tahun lalu.
Trump nampaknya terprovokasi setelah Rusia melakukan uji coba 9M730 Burevestnik, rudal jelajah bertenaga nuklir yang dikatakan memiliki jangkauan tanpa batas. Langkah Trump kali ini membuat hubungan AS-Rusia memanas, yang membuat permintaan Gold sebagai safe haven meningkat.
Di sisi lain, dolar AS yang perkasa, sikap hati-hati The Fed serta gencatan senjata dagang AS-China memberikan sentimen negatif. Ada potensi Gold masih akan tertekan pada perdagangan malam ini.
OIL
Harga Oil (CLS10) juga bergerak volatil dalam rentang US$59,98-US$60,51 per barel hingga awal perdagangan sesi Eropa. Semakin dekatnya meeting OPEC+ memberikan tekanan pada Oil, karena rencana untuk menaikkan produksi yang dapat mengakibatkan terjadinya over supply.
Di sisi lain, gencatan senjata dagang AS-China memberikan harapan perekonomian global akan membaik, yang bisa meningkatkan demand Oil. Kedua sentimen tersebut masih akan memengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan malam ini.
EURUSD
EURUSD belum banyak bergerak hingga awal perdagangan sesi Eropa, berada dalam rentang 1,15551-1,15776. Rilis data inflasi (consumer price index/CPI) zona euro belum memicu pergerakan besar di EURUSD.
CPI pada periode September dilaporkan tumbuh 2,1% year-o-year (YoY), sesuai dengan forecast di Trading Central, tetapi lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,2%.
Sementara itu inflasi inti, yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dilaporkan 2,4% YoY, sama dengan bulan sebelumnya, tetapi lebih tinggi dari forecast 2,3% YoY.
Mengingat dolar AS sedang kuat, rilis data inflasi yang cenderung stabil dan melambat, ada potensi EURUSD akan mengalami tekanan malam ini.
GBPUSD
GBPUSD berbalik turun ke 1,31249 pada awal perdagangan sesi Eropa, setelah sebelumnya sempat baik ke 1,31646. GBPUSD tertahan di level terendah dalam lebih dari 6 bulan terakhir.
GBPUSD terus tertekan sebab pelaku pasar kini melihat bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) berpeluang memangkas suku bunga dalam waktu dekat, setelah inflasi di Inggris melambat dan Office for Budget Responsibility berencana menurunkan proyeksi pertumbuhan produktivitas Inggris sebesar 0,3%.
Di sisi lain dolar AS sedang kuat, sehingga GBPUSD berpotensi kembali tertekan.
USDJPY
USDJPY bergerak volatil dalam rentang 153,650-154,409 hingga awal perdagangan sesi Eropa, dan berada di dekat level tertinggi sejak pertengahan Februari.
Kenaikan USDJPY masih disebabkan oleh dolar AS yang menguat akibat mengecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember. Ditambah dengan yen melemah karena terpilihnya Sanae Takaichi sebagai Perdana Menteri Jepang, di mana Takaichi pro terhadap langkah fiskal ekspansif dan kebijakan moneter yang lebih longgar.
Sentimen ini masih akan mempengaruhi pergerakan USDJPY pada perdagangan malam ini.
NASDAQ
Nasdaq bergerak dalam rentang sempit 26.126-26.218 hingga awal perdagangan sesi Eropa. Pergerakan ini tentunya jauh berbeda dengan Kamis kemarin yang sangat volatil.
Melihat posisi yang masih dekat dengan rekor tertinggi, dan pergerakan hari ini yang sangat sempit, ada potensi terjadi aksi profit taking malam ini.

