SUPPORT CENTER     021-50996650     Log in
Berita Mata Uang Safe Haven Sedang Diburu, Gold Berpotensi Balik Arah
Macro Overview

Mata Uang Safe Haven Sedang Diburu, Gold Berpotensi Balik Arah

Updated Rabu, 5 November 2025
Bagikan
Updated Rabu, 5 November 2025
Bagikan

Dolar Amerika Serikat (AS) menguat selama 5 hari beruntun pada perdagangan kemarin, dengan indeks DXY berada di level 100. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 6 bulan terakhir. Sentimen dari memudarnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember masih menjadi penyebab menguatnya dolar AS.

Selain itu, pasar saham sedang berada dalam tekanan karena meningkatnya kekhawatiran tingginya valuasi emiten yang terkait Artificial Intelligence (AI). Ditambah dengan peringatan dari salah satu CEO bank terkemuka Wall Street yang mengatakan pasar saham berpotensi turun sehingga mengurangi demand terhadap aset berisiko. Efeknya demand terhadap mata uang safe haven meningkat.

Pada perdagangan Rabu (5/11/2025), sentimen ini masih akan memengaruhi pergerakan harga pasar. Perlu diperhatikan perilisan data ekonomi yang akan dilakukan hari ini. Berikut data dari Trading Central:

  • Data pesanan pabrik Jerman (year-on-year/YoY) (Okt) pukul 14.00 WIB; forecast 1,3% vs sebelumnya 1,5%.

  • Data indeks harga produsen zona euro (Price Producer Index/PPI) (year-on-year/YoY) (Okt) pukul 17.00 WIB; forecast -1,9% vs sebelumnya -0,6%. 


GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok $70,8 atau 708 pip ke US$3.931,65 per troy ons pada perdagangan kemarin. Penyebabnya, beberapa pejabat The Fed mengatakan akan berhati hati terhadap pelonggaran kebijakan moneter yang memberikan tekanan bagi Gold sekaligus membuat dolar AS semakin perkasa.

Pernyataan itu sejalan dengan mengecilnya peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada Desember dengan probabilitas menurun dari 90% ke 69%. Ditambah dengan tensi perang dagang yang mereda dan China mengakhiri insentif pajak pada penjualan dan pembelian Gold, memberikan tekanan pada Gold.

Gold mulai rebound ke US$3.973,63 per troy ons pada awal perdagangan hari ini. Kekhawatiran yang terjadi pada pasar finansial terhadap valuasi AI, dapat meningkatkan demand dari aset safe haven.

Pada perdagangan sesi Eropa, sentimen-sentimen ini masih akan berlanjut memengaruhi pergerakan, sehingga terdapat potensi Gold dapat berbalik mengalami tekanan.



OIL
Harga Oil (CLS10) tertekan ke $60,42 pada perdagangan kemarin. Penguatan dolar AS dan laporan meningkatnya stok minyak mentah AS menjadi penyebab turunnya harga Oil. Selain itu, kekhawatiran terhadap over supply masih membayangi harga Oil.

Sentimen ini berpotensi membuat harga Oil tertekan pada perdagangan sesi Eropa.



EURUSD
EURUSD mencatatkan penurunan selama 5 hari beruntun setelah menutup perdagangan Selasa 1,14798. Pasangan mata uang ini berada di level terendah dalam 3 bulan terakhir. Penguatan dolar AS akibat peningkatan permintaan mata uang safe haven menjadi penyebab penurunan EURUSD.

Menjelang perdagangan sesi Eropa, EURUSD terlihat sedikit recovery dari penurunan perdagangan kemarin. Tetapi masih perlu diperhatikan pergerakan dolar AS dan rilis data ekonomi pada hari ini, jika data aktual lebih buruk dibanding forecast, terdapat potensi EURUSD berbalik arah.



GBPUSD
GBPUSD anjlok 1221 poin (112,1 pip) ke 1,30141 pada perdagangan kemarin. Menguatnya dolar AS ditambah dengan pernyataan Menteri Keuangan Inggris terkait rencana kenaikan pajak karena kesulitan ekonomi yang dihadapi Inggris memberi tekanan pada GBPUSD.

Tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris pada hari ini, harga GBPUSD masih akan dipengaruhi pergerakan dolar AS pada perdagangan sesi Eropa. Artinya, GBPUSD masih dibayangi sentimen negatif.



USDJPY
USDJPY melanjutkan penurunan pada awal perdagangan hari ini, setelah anjlok 582 poin (58,2 pip) ke 153,583 pada perdagangan Selasa. Yen terapresiasi, seiring dengan meningkatnya demand terhadap mata uang safe haven, di mana yen menjadi salah satunya. Ditambah dengan Menteri Keuangan Jepang yang menegaskan akan memperhatikan nilai tukar asing, yang termasuk dalam intervensi verbal.

Sentimen ini masih akan memengaruhi pergerakan harga USDJPY pada perdagangan sesi Eropa, sehingga USDJPY berpotensi melanjutkan penurunan.



NASDAQ
Nasdaq anjlok 533 indeks poin ke 25.5575 pada perdagangan Selasa dan penurunan berlanjut pada awal perdagangan hari ini.

Aksi jual melanda indeks teknologi ini akibat anjloknya saham Palantir hingga 8% meski melaporkan pendapatan yang melebihi ekspektasi pada kuartal III-2025. Selain itu, ada kekhawatiran saham-saham terkait AI boom sudah terlampau tinggi yang membuat aksi jual semakin masif.

Belum lagi adanya peringatan akan potensi penurunan pasar, menambah tekanan bagi Nasdaq. Berbagai sentimen tersebut masih akan memengaruhi pada perdagangan sesi Eropa hari ini.


Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: Nomor 178/
BAPPEBTI/SI/I/2003
Otoritas Jasa Keuangan: Nomor S-126/PM.02/2025
Bank Indonesia: Nomor 27/214/DPPK/Srt/B
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: Nomor 010/SPKB/ICDX/DIR/
III/2010
Bursa Berjangka Jakarta: Nomor SPAB-044/BBJ/03/02
Indonesia Clearing House: Nomor 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
Kliring Berjangka Indonesia: Nomor 14/AK-KBI/III/2003
MEDIA SOSIAL
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga