![]() |
Updated Kamis, 5 Juni 2025 |
![]() |
Updated Kamis, 5 Juni 2025 |
Pasar keuangan bergerak fluktuatif pada Kamis (5/6/25) dipicu data ekonomi AS yang melambat dan ketegangan dagang AS-Tiongkok. Sikap hati-hati The Fed serta keputusan suku bunga ECB malam ini menjadi sorotan utama investor.
Berikut data dari Trading Central:
GOLD
Harga Gold melonjak tajam ke level $3.398 per troy ons pada Kamis (5/6/25), didorong sinyal perlambatan ekonomi AS dari laporan ISM dan ADP. Ketegangan geopolitik ikut memanas setelah Presiden Trump menaikkan tarif logam hingga 50%, memperburuk hubungan dagang AS-Tiongkok. Sementara itu, sikap hati-hati The Fed membuat pelaku pasar menantikan rilis data klaim pengangguran dan NFP sebagai petunjuk arah kebijakan berikutnya.
Faktor - faktor penggerak Harga Gold di atas berpeluang masih akan menjadi sentiment positif yang mendorong kenaikan Gold pada perdagangan malam ini.
OIL
Harga Oil menguat ke level $63,14 per barel pada sesi Eropa, didorong oleh aksi short covering di pasar. Sebelumnya, harga sempat tertekan akibat beberapa faktor negatif, termasuk lonjakan pasokan bensin AS yang melebihi perkiraan, ketidakpastian yang terus berlanjut dalam perdagangan global, serta wacana OPEC untuk meningkatkan produksi yang memicu kekhawatiran akan potensi kelebihan pasokan kembali.
Meskipun mengalami rebound, penguatan harga Oil diperkirakan masih terbatas. Sentimen pasar yang cenderung bearish membuat harga berisiko kembali melemah pada sesi perdagangan AS malam ini.
EURUSD
EURUSD menguat selama sesi Eropa, didorong oleh rilis data pesanan pabrik Jerman yang mencatatkan kenaikan sebesar 0,6%, jauh lebih tinggi dibandingkan perkiraan Trading Central yang memprediksi penurunan sebesar -1,8%. Kenaikan ini mencerminkan peningkatan permintaan sektor industri, yang sering kali menjadi indikator awal bagi pertumbuhan ekonomi yang lebih solid.
Sementara itu, perhatian pasar kini tertuju pada pengumuman suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan malam ini pukul 19:15 WIB. ECB diperkirakan akan memangkas suku bunga acuannya menjadi 2,15% dari level sebelumnya di 2,40%. Jika pemangkasan ini benar-benar terjadi, maka EURUSD berpotensi mengalami tekanan kembali seiring pelemahan daya tarik Euro.
GBPUSD
Pasangan mata uang GBPUSD melonjak ke level 1,3578 pada sesi perdagangan Eropa, didorong oleh pelemahan Indeks Dolar AS. Pelemahan ini terjadi akibat rilis data sektor jasa dan ketenagakerjaan AS yang mengecewakan, ditambah dengan ketidakpastian terkait kebijakan tarif yang terus berlanjut. Kondisi tersebut kembali memicu kekhawatiran pasar terhadap potensi resesi di Amerika Serikat.
Prospek bullish bagi GBPUSD masih terbuka, mengingat sentimen negatif terhadap Dolar yang cenderung meningkat di tengah kekhawatiran resesi yang membayangi.
USDJPY
USDJPY naik menembus level 143,00 pada sesi Eropa, didorong oleh melemahnya Yen Jepang. Pelemahan ini terjadi di tengah kekhawatiran bahwa Jepang dapat mengalami gejolak ekonomi akibat dampak kebijakan tarif dari Amerika Serikat. Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, turut memperingatkan bahwa kebijakan tarif AS berpotensi menekan pertumbuhan upah domestik di Jepang.
Meski demikian, penguatan USDJPY masih dibatasi oleh tekanan terhadap Dolar AS yang melemah pasca rilis data ekonomi yang mengecewakan. Dengan dua sentimen utama ini, yakni ketidakpastian ekonomi Jepang dan melemahnya Dolar AS. Pasar diperkirakan akan tetap volatile pada sesi perdagangan malam ini.
NASDAQ
Nasdaq melanjutkan penguatannya pada perdagangan Kamis, didorong oleh lonjakan saham-saham teknologi serta hasil laporan keuangan kuartal pertama yang solid. Kinerja korporasi yang mengesankan berhasil membangkitkan kembali sentimen positif di Wall Street.
Meski demikian, investor tetap bersikap hati-hati terhadap potensi tekanan lanjutan, terutama terkait kebijakan tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Untuk sementara, sentimen positif tersebut masih diperkirakan akan menopang tren kenaikan Nasdaq hingga sesi perdagangan AS malam ini.