![]() |
Updated Senin, 3 Februari 2025 |
![]() |
Updated Senin, 3 Februari 2025 |
Pergerakan pasar finansial mulai stabil pada awal perdagangan sesi Eropa Senin (3/2/2025) setelah mengalami gejolak pagi tadi. Seperti diketahui Trump pada Sabtu lalu menandatangani perintah eksekutif menaikkan tarif impor dari Kanada dan Meksiko sebesar 25% dan dari China 10%, yang mulai berlaku pada 4 Februari.
Tidak berselang lama, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau membalas dengan menaikkan tarif impor dari Amerika Serikat sebesar 25%. Meksiko dan China juga diperkirakan akan memberikan respon.
Hal ini dikhawatirkan akan memicu perang dagang yang lebih luas dan masih akan menjadi sentimen penggerak pasar pada perdagangan malam ini.
GOLD
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview sebelumnya, harga Gold (XAUUSD) rebound pada awal perdagangan sesi Eropa setelah sebelumnya anjlok ke US$ 2.772,15 per troy ons.
Dolar AS yang perkasa memicu aksi profit taking Gold hingga turun hingga lebih dari US$ 25 (250 pip) setelah memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa Jumat pekan lalu.
Risiko perang dagang yang lebih luas membuat permintaan Gold sebagai safe haven meningkat, yang membuatnya mampu rebound. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan malam ini selain juga rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur AS versi ISM pada pukul 22:00 WIB.
Forecast di Trading Central menunjukkan PMI manufaktur pada Januari sebesar 49,8 lebih tinggi dari bulan sebelumnya 49,3. Data ini berpotensi memicu aksi profit taking Gold lagi jika dirilis di atas 50.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak volatil tetapi masih mampu mempertahankan kenaikan setelah melesat pagi tadi. Oil melesat sebab Trump juga mengenakan tarif impor sebesar 10% dari sektor energi Kanada.
Kenaikan tarif untuk sektor ini lebih kecil dari produk lainnya sebab Trump menghindari kenaikan harga BBM yang tinggi di dalam negeri yang berisiko memicu inflasi. Meski demikian, kenaikan tarif tersebut tetap memberikan sentimen positif bagi Oil.
Sentimen positif bagi Oil akan bertambah jika PMI manufaktur malam nanti dirilis lebih dari 50 yang berarti ekspansi. Ketika sektor manufaktur mengalami ekspansi, ada potensi permintaan Oil akan meningkat.
EURUSD
EURUSD memangkas penurunan setelah anjlok 1.490 poin (nyaris 150 pip) pagi tadi ke 1,02104. Data yang dirilis dari zona euro sore ini menunjukkan kenaikan inflasi tetapi masih sesuai dengan forecast. Hal tersebut tidak banyak membantu EURUSD.
Pasangan mata uang ini tertekan sebab ada potensi Uni Eropa juga akan dikenakan kenaikan tarif impor, pada kesempatan sebelumnya Trump sudah menyatakan hal tersebut. Uni Eropa juga bersikap tegas dengan menyatakan akan ikut menaikkan tarif impor dari AS. Artinya, perang dagang kemungkinan juga terjadi antara AS dengan Uni Eropa.
Sentimen negatif tersebut bisa bertambah besar jika data PMI manufaktur AS malam ini dirilis lebih tinggi dari 50.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga memangkas penurunan setelah anjlok 1.416 poin (141,6 pip) ke 1,22491 pagi tadi. Risiko perang dagang jilid II membuat permintaan dolar AS sebagai aset safe haven meningkat sehingga menekan GBPUSD.
Selain itu, ada potensi perekonomian Inggris akan memburuk jika terjadi perang dagang. Sentimen negatif tersebut masih akan terus membayangi dan berpotensi bertambah besar jika PMI manufaktur AS dirilis lebih tinggi dari 50.
USDJPY
Volatilitas tinggi USDJPY berlanjut pada awal perdagangan sesi Eropa, bergerak dalam rentang 154,779 - 155,881. Pergerakan volatil tersebut terjadi sebab dolar AS dan yen sama-sama menyandang status safe haven.
Meski demikian, ada potensi dolar AS lebih unggul, sebab jika kenaikan tarif impor mengakselerasi inflasi di AS, ada potensi The Fed lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga. USDJPY bisa mendapat tambahan sentimen positif jika PMI manufaktur AS versi ISM dirilis lebih tinggi dari forecast.
Nasdaq
Nasdaq rebound pada awal perdagangan sesi Eropa setelah anjlok lebih dari 600 indeks poin pagi tadi. Nasdaq menyentuh level tertinggi harian 21.248, level tersebut masih berjarak lebih dari 320 indeks poin di bawah penutupan perdagangan Jumat.
Risiko perang dagang jilid II memicu aksi jual indeks saham termasuk Nasdaq. Kanada sudah membalas dengan menaikkan tarif impor sebesar 25% dari AS, jika Meksiko dan China juga melakukan hal yang sama. Sentimen tersebut masih akan membayangi pergerakan Nasdaq pada perdagangan malam ini.