SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Perang Dagang Bikin Gold Meroket ke US$3.220; Dolar AS "Dibuang"
Macro Overview

Perang Dagang Bikin Gold Meroket ke US$3.220; Dolar AS "Dibuang"

Updated Jumat, 11 April 2025
Bagikan
Updated Jumat, 11 April 2025
Bagikan

Rilis data inflasi (Consumer Price Index/CPI) Amerika Serikat (AS) Rabu kemarin menambah gejolak di pasar finansial. CPI Amerika Serikat periode Maret dilaporkan tumbuh 2,4% year-on-year (YoY) lebih rendah ketimbang forecast di Trading Central 2,5% YoY.

Sementara CPI inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan minuman ke dalam perhitungan dilaporkan tumbuh 2,8% lebih rendah ketimbang forecast 3%. Jika inflasi terus menurun, maka akan ada ruang lebih besar bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih cepat.

Pelaku pasar juga melihat The Fed berpeluang memangkas suku bunga sebanyak 3 kali pada tahun ini. Sentimen tersebut serta dinamika perang dagang masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Jumat (11/4/2025). Pelaku pasar kini pesimistis terhadap outlook perekonomian Amerika Serikat akibat perang dagang, sehingga “membuang” dolar AS.



GOLD
Harga Gold (XAUUSD) meroket sejak Rabu lalu dan hari ini mencapai US$3.220,08 per troy ons. Level tersebut merupakan rekor tertinggi sepanjang masa dan sejak Rabu harga Gold meroket lebih dari US$238 atau 2.380 pip.

Perang dagang AS vs China yang semakin besar membuat permintaan Gold sebagian safe haven meningkat. Selain itu, The Fed yang diperkirakan akan memangkas suku bunga 3 kali pada tahun ini menambah sentimen positif bagi Gold dan masih akan mempengaruhi pergerakan pada perdagangan sesi Eropa.



OIL 
Harga Oil (CLS10) anjlok US$2,47 ke US$60,21 per barel pada perdagangan Kamis kemarin. Perang dagang AS vs China yang semakin besar berpotensi memicu perlambatan ekonomi global, sehingga membuat harga Oil kembali tertekan.

Perlambatan ekonomi global berisiko membuat permintaan Oil menurun. Sentimen tersebut masih akan menekan Oil pada perdagangan sesi Eropa.



EURUSD
EURUSD melesat 1.840 poin (184 pip) ke 1,13838 pada perdagangan hari ini. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak Februari 2022.

Dolar AS sedang mengalami tekanan akibat perang dagang Amerika Serikat dengan China yang berisiko menekan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, The Fed juga diprediksi akan memangkas suku bunga setidaknya 3 kali memberikan tekanan tambahan sehingga menjadi sentimen positif bagi EURUSD.



GBPUSD 
Tekanan yang dialami dolar AS juga membuat GBPUSD naik pada hari ini, menyentuh level 1,30470. Selain tekanan yang dialami dolar AS, pelaku pasar juga menanti rilis data pertumbuhan ekonomi (Gross Domestic Product/GDP) Inggris pada pukul 13:00 WIB bisa menjadi penggerak GBPUSD.

Forecast di Trading Central menunjukkan GDP pada Februari tumbuh 0,1% month-on-month (MoM), dibandingkan bulan sebelumnya -0,1% MoM. Rilis data yang lebih tinggi dari forecast berpotensi menambah sentimen positif bagi GBPUSD.



USDJPY 
USDJPY anjlok lebih dari 3.300 poin (330 pip) pada perdagangan Kamis, dan berlanjut lagi lebih dari 150 pip ke 142,876 pada hari ini. Level tersebut merupakan yang terendah sejak awal Oktober 2024.

Risiko perlambatan ekonomi AS serta The Fed yang diprediksi memangkas suku bunga dengan lebih agresif pada tahun ini memberikan tekanan bagi USDJPY.



Nadsaq
Nasdaq anjlok pada perdagangan Kamis dan sempat berlanjut pada hari ini ke 18.070 sebelum perlahan rebound. Perang dagang AS vs China memberikan tekanan yang besar bagi indeks saham.

Namun, pasar yang melihat The Fed berpeluang memangkas suku bunga pada Juni nanti memberikan sentimen positif. Sehingga, pergerakan Nasdaq masih akan volatil dengan kecenderungan tertekan akibat profit taking setelah naik sangat tajam Rabu lalu.


Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga