![]() |
Updated Jumat, 11 April 2025 |
![]() |
Updated Jumat, 11 April 2025 |
Perang dagang kini nampaknya berfokus ke Amerika Serikat dan China, tetapi dampaknya terasa ke pasar finansial global. China benar-benar tidak gentar melawan Amerika Serikat dalam perang dagang kali ini. Pemerintah China kembali menaikkan tarif impor produk dari China menjadi 125% dari sebelumnya 84%.
Hal ini dilakukan setelah Amerika Serikat menaikkan tarif impor produk dari China menjadi total 145%, tetapi menunda kenaikan tarif untuk negara lainnya.
Sentimen tersebut akan mempengaruhi perdagangan malam ini selain juga rilis data inflasi produsen (Producer Price Index/PPI) Amerika Serikat pada pukul 19:30 WIB. Berikut data dari Trading Central:
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melanjutkan kenaikan dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.237,68 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Kamis, Gold naik lebih dari US$62 atau 620 pip.
Perang dagang yang semakin memanas antara AS vs China membuat permintaan Gold sebagai safe haven meningkat. Keduanya sempat terlibat perang dagang pada 2018-2019 yang membuat perekonomian global melambat. Saat itu harga Gold terus melesat, pada periode 2018 sampai awal 2020 kenaikannya tercatat sebesar 22%.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan di God pada perdagangan malam ini. Selain itu, jika data PPI Amerika Serikat dirilis lebih rendah dari forecast, Gold berpotensi mendapat tambahan sentimen positif.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak volatil dalam rentang US$59,41-US$61,08 per barel hingga awal perdagangan sesi Eropa. Meski demikian, dengan perang dagang yang semakin tereskalasi, Oil berpotensi mendapat sentimen negatif pada perdagangan malam ini.
EURUSD
Kenaikan EURUSD terpangkas setelah sebelumnya menyentuh 1,14736 pada awal perdagangan sesi Eropa. Level tersebut merupakan level tertinggi sejak Februari 2022.
Dolar AS sedang mengalami tekanan hebat akibat perang dagang serta The Fed yang diprediksi akan memangkas suku bunga 3 kali pada tahun ini. Jika data PPI dirilis lebih rendah dari forecast, maka ekspektasi pemangkasan suku bunga akan semakin menguat dan memberikan sentimen positif bagi EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD melesat ke 1,31447 pada awal perdagangan sesi Eropa. Selain dolar AS yang sedang tertekan data dari Inggris menunjukkan (Gross Domestic Product/GDP) pada Februari dilaporkan tumbuh 0,5% month-on-month (MoM) lebih tinggi dari forecast di Trading Central 0,1% MoM dan bulan sebelumnya 0% MoM.
Inggris juga merilis data produksi industri periode Februari tumbuh 1,5% MoM, juga lebih tinggi ketimbang forecast 0,3% MoM. Data tersebut memberikan tambahan sentimen positif bagi GBPUSD.
USDJPY
USDJPY anjlok 2.343 poin (234,2 pip) pada perdagangan hari ini ke 142,062, level terendah sejak 30 September lalu. Risiko perlambatan ekonomi AS serta The Fed yang diprediksi memangkas suku bunga dengan lebih agresif pada tahun ini memberikan tekanan bagi USDJPY.
Sehingga, jika data PPI Amerika Serikat dirilis lebih rendah dari forecast, tekanan bagi USDJPY akan semakin besar.
Nasdaq
Nasdaq rebound pada awal perdagangan sesi Eropa setelah sempat anjlok ke 18.070 pagi tadi. Meski mampu rebound, tetapi perang dagang yang memanas membuatnya rentan berbalik arah pada perdagangan malam ini.