Updated Selasa, 1 Oktober 2024 |
Updated Selasa, 1 Oktober 2024 |
Gubernur The Fed, Jerome Powell, awal pekan kemarin menyatakan tidak akan terburu-buru dalam menurunkan suku bunga. Seberapa cepat laju penurunan suku bunga akan tergantung dari kondisi perekonomian Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Selasa (1/10/2024).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) anjlok hampir US$ 24 atau 240 pip ke US$ 2.634,22 per troy ons pada perdagangan Senin kemarin. Tekanan bagi Gold datang dari rilis data inflasi inti PCE Amerika Serikat yang menunjukkan kenaikan.
Tekanan semakin besar setelah Powell menyatakan tidak akan buru-buru dalam memangkas suku bunga. Pasca pernyataan tersebut probabilitas pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada November mendatang turun menjadi 38% dibandingkan sebelumnya 53%.
Artinya, pelaku pasar mulai pesimistis The Fed akan kembali memangkas suku bunga dengan agresif. Hal tersebut masih berpotensi menekan harga Gold pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak volatil awal pekan kemarin sebelum menutup perdagangan di US$ 68,28 per barel. Sentimen bagi Oil sedang tarik menarik, konflik di Timur Tengah memberikan dorongan, sementara rencana OPEC+ menaikkan produksi pada Desember memberikan tekanan.
Kemudian permintaan dari China yang diprediksi masih lemah juga menjadi sentimen negatif yang masih berpotensi menekan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD bergerak sangat volatil awal pekan kemarin sebelum menutup perdagangan di 1,11345 atau turun 378 poin (37,8 pip). EURUSD tertekan akibat penurunan inflasi di Jerman, yang bisa menjadi indikasi hal yang sama terjadi di zona euro mengingat Negeri Panser merupakan negara dengan nilai ekonomi terbesar.
Inflasi zona euro akan dirilis pukul 16:00 WIB, forecast di Trading Central menunjukkan pertumbuhan 1,8% year-on-year (YoY) pada September, lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,2%. Sementara inflasi inti diprediksi tumbuh 2,7% lebih rendah dari Agustus 2,8%.
Data tersebut bisa menambah tekanan bagi EURUSD jika dirilis lebih rendah dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD sempat naik cukup tajam awal pekan kemarin sebelum menutup perdagangan dengan stagnan di 1,33740. Pernyataan Powell terkait suku bunga memicu aksi profit taking pada GBPUSD yang akhirnya membuat kenaikannya terpangkas.
Aksi profit taking tersebut berpotensi berlanjut sebab GBPUSD masih berada di dekat level tertinggi sejak Maret 2022.
USDJPY
Powell yang menyatakan tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga membuat dolar AS kuat, USDJPY melesat hampir 140 pip ke 143,590. Hingga tengah hari ini USDJPY kembali naik tajam ke 144,413.
Jika The tidak agresif memangkas suku bunga, maka selisih suku bunga dengan Bank of Japan (BoJ) tidak akan menyempit signifikan sehingga meredakan tekanan bagi dolar AS. Sentimen tersebut masih akan berpengaruh pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq mampu menguat 35 indeks poin ke 20.232 pada awal pekan kemarin setelah sebelumnya sempat turun ke 20.057. Pernyataan Powell bisa dikatakan berdampak netral bagi Nasdaq, sebab jika Powell tidak agresif menurunkan suku bunga berarti perekonomian AS masih kuat.
Seandainya perekonomian memburuk, maka The Fed akan lebih agresif memangkas suku bunga. Hal ini membuat Nasdaq masih akan volatil dengan kecenderungan naik pada awal perdagangan sesi Eropa hari ini.