Updated Rabu, 20 November 2024 |
Updated Rabu, 20 November 2024 |
Buruknya data sektor perumahan Amerika Serikat membuat dolar gagal bangkit pada perdagangan Selasa kemarin. Pada perdagangan sesi Eropa Rabu (20/11/2024) beberapa data dari Eropa akan mempengaruhi pergerakan pasar.
Berikut data dari Trading Central:
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) naik 2 hari beruntun pada Selasa kemarin setelah menutup perdagangan di US$ 2.632,17 per troy ons. Dalam 2 hari, tercatat Gold naik nyaris US$ 70.
Kenaikan tersebut terjadi akibat adanya risiko eskalasi konflik Rusia-Ukraina. Selain itu, laju penguatan dolar AS yang mulai tertahan juga memicu aksi beli beli Gold yang sudah berada di level terendah 2 bulan.
Jika dolar AS kembali tertekan pada perdagangan sesi Eropa, terutama jika data ekonomi dari Inggris dan Jerman dirilis lebih tinggi dari forecast, ada potensi Gold kembali naik.
OIL
Harga Oil (CLS10) bergerak sideways pada perdagangan Selasa sebelum mencatat kenaikan tipis di US$ 69,25 per barel. Potensi memanasnya konflik Ukraina-Rusia memberikan sentimen positif bagi Oil, tetapi adanya potensi oversupply hingga 1 juta barel per hari pada tahun depan juga memberikan tekanan.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa; ada potensi pergerakan masih akan sideways dengan kecenderungan turun sebab data dari API yang dirilis dini hari tadi menunjukkan stok Oil di Amerika Serikat bertambah 4,8 juta barel dalam sepekan yang berakhir 15 November.
EURUSD
Buruknya data sektor perumahan Amerika Serikat membuat EURUSD yang sebelumnya sempat anjlok 737 poin (73,7 pip) mampu rebound dan menutup perdagangan dengan stagnan di 1,05960.
Rilis data indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) Jerman pada pukul 14:00 WIB bisa menjadi penggerak pasangan mata uang ini pada perdagangan sesi Eropa. Rilis data yang lebih tinggi dari forecast berpotensi memicu kenaikan EURUSD, sebab ketika PPI tumbuh ada potensi inflasi (Consumer Price Index/CPI) juga akan naik. Kenaikan CPI bisa membuat bank European Central Bank (ECB) mempertimbangkan untuk menunda pemangkasan suku bunga.
GBPUSD
Pergerakan pasangan mata uang ini sama dengan EURUSD, tetapi masih mampu mencatat kenaikan 64 poin (6,4 pip) ke 1,26820.
Data inflasi Inggris pada pukul 14:00 WIB nanti berpotensi memicu pergerakan besar di GBPUSD. Jika data tersebut dirilis lebih tinggi dari forecast ada potensi GBPUSD akan naik pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
USDJPY sempat anjlok hingga 1.389 poin (138,9 pip) Selasa kemarin sebelum memangkas penurunan tersebut dan berakhir stagnan. Buruknya data ekonomi AS kemarin sebenarnya membuat dolar AS cukup tertekan, tetapi USDJPY malah berakhir stagnan. Hal ini mengindikasikan yen yang masih lemah.
Hal tersebut membuka potensi kenaikan USDJPY pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq sempat turun ke 20.382 pada perdagangan Selasa kemarin sebelum berbalik naik dan menutup perdagangan di 20.753. Buruknya data sektor perumahan AS membuka ruang lebih besar bagi The Fed untuk kembali memangkas suku bunga pada Desember yang memberikan sentimen positif ke indeks saham.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa hari ini.