Updated Rabu, 2 Oktober 2024 |
Updated Rabu, 2 Oktober 2024 |
Konflik antara Israel dengan Iran yang kembali memanas memicu volatilitas tinggi di pasar finansial pada perdagangan Selasa. Selain itu rilis data pembukaan lapangan pekerjaan (JOLTs) Amerika Serikat juga memberikan pengaruh signifikan.
Iran melancarkan serangan rudal balistik ke Israel sebagai respon atas tewasnya pimpinan Hizbullah. Ada potensi konflik keduanya semakin membesar sebab Israel sudah memperingatkan akan ada balasan. Hal tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Rabu (2/10/2024).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat hampir US$ 29 atau 290 pip pada perdagangan Selasa ke US$ 2,663,13 per troy ons. Gold mampu berbalik dari penurunan di awal pekan saat Gubernur The Fed mengindikasikan tidak akan terburu-buru menurunkan suku bunga.
Rilis data JOLTs yang menunjukkan peningkatan pada Agustus sempat membuat Gold terkoreksi, tetapi konflik geopolitik membuatnya kembali naik.
Pelaku pasar khawatir perang Israel vs Iran akan semakin meluas yang memicu peningkatan permintaan safe haven. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Gold pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
OIL
Libya yang dikabarkan menormalisasi tingkat produksinya membuat harga Oil (CLS10) sempat anjlok ke US$ 66,32 per barel Selasa kemarin. Namun, eskalasi konflik Israel vs Iran membuat Oil berbalik melesat dan menutup perdagangan di US$ 70,71 per barel. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin, Oil naik US$ 2,43.
Iran merupakan salah satu produsen besar, jika konflik semakin panas ada potensi supply Oil akan terganggu. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
EURUSD
Inflasi di zona euro yang mengalami penurunan membuat EURUSD anjlok pada perdagangan Selasa. Tekanan bagi pasangan mata uang ini semakin parah akibat eskalasi konflik geopolitik yang memicu peningkatan permintaan safe haven dolar.
EURUSD pun anjlok hingga 676 poin (67,6 pip) ke 1,10669 pada Selasa kemarin dan tekanan masih akan cukup besar pada perdagangan sesi Eropa hari ini. Sebab, penurunan inflasi di zona euro memberikan ruang bagi European Central Bank (ECB) untuk kembali memangkas suku bunga pada bulan ini.
GBPUSD
Aksi profit taking melanda GBPUSD Selasa kemarin yang posisinya masih belum jauh dari level tertinggi sejak Maret 2022. GBPUSD menutup perdagangan di 1,32827 atau turun 913 poin (91,3 pip).
Dolar AS yang perkasa akibat peningkatan permintaan safe haven serta rilis data JOLTs memberikan tekanan bagi GBPUSD. Tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris, pasangan mata uang ini masih berpotensi tertekan pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
USDJPY
USDJPY bergerak volatil dalam rentang 142,967 - 144,526 pada perdagangan Selasa, sebelum menutup perdagangan dengan stagnan di 143,554.
Yen merupakan aset yang juga menyandang status safe haven, dalam kondisi penuh ketidakpastian akibat konflik geopolitik permintaannya cenderung lebih banyak ketimbang dolar AS. Hal ini membuat USDJPY berakhir stagnan kemarin, tetapi melihat data JOLTs Agustus sebanyak 8,04 juta lapangan pekerjaan, lebih banyak dari bulan sebelumnya 7,71 juta memberikan sentimen positif bagi USDJPY pada sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq anjlok 271 indeks poin ke 19.961 pada perdagangan Selasa kemarin. Eskalasi konflik Israel vs Iran memberikan tekanan bagi Nasdaq. Selain itu rilis data JOLTs juga menunjukkan kondisi perekonomian Amerika Serikat yang masih kuat. Artinya, The Fed kemungkinan tidak akan agresif memangkas suku bunga.
Sentimen tersebut masih berpotensi menekan Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.