![]() |
Updated Rabu, 2 Juli 2025 |
![]() |
Updated Rabu, 2 Juli 2025 |
Dolar Amerika Serikat (AS) mulai bangkit pada awal perdagangan sesi Eropa Rabu (2/7/2025) tetapi sentimen negatif masih membayangi. Sebab, perhatian pelaku pasar tertuju pada rancangan undang-undang (RUU) penurunan dan pemangkasan belanja atau yang disebut One Big Beautiful Bill Act (AS).
Senat AS sudah meloloskan RUU tersebut dan saat ini diserahkan ke House of Representative (Dewan Perwakilan Rakyat/DPR) untuk di-voting, dan diperkirakan akan dilakukan paling cepat pada Rabu pagi waktu setempat atau malam ini. Hal tersebut akan memberikan pengaruh yang besar ke pasar finansial, selain juga rilis data tenaga kerja AS versi ADP pada pukul 19:15 WIB.
Forecast di Trading Central menunjukkan penyerapan tenaga kerja pada Juni sebanyak 90.000 orang lebih banyak dari bulan sebelumnya 37.000 orang.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) belum banyak bergerak hingga awal perdagangan sesi Eropa, berada dalam rentang US$3.327 - US$3.345 per troy ons. Pergerakan ini mengindikasikan pelaku pasar menanti perkembangan One Big Beautiful Bill Act AS
RUU tersebut diprediksi akan menambahkan defisit fiskal dan meningkat utang AS, sehingga membuat pelaku pasar khawatir akan outlook perekonomian AS dalam jangka panjang. Congressional Budget Office (CBO) memproyeksikan jika RUU tersebut disahkan, maka defisit fiskal Amerika Serikat akan bertambah sebanyak US$3,8 triliun dalam 10 tahun ke depan.
Jika RUU tersebut diloloskan oleh DPR AS, Gold berpotensi mendapat sentimen positif. Rilis data dari ADP juga akan mempengaruhi pergerakan Gold.
OIL
Harga Oil (CLS10) naik pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level tertinggi harian US$66,27 per barel. Oil naik setelah Iran menolak berkerja sama dengan International Atomic Energy Agency di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Iran mengatakan lembaga tersebut lebih memihak ke Barat sehingga jika mereka ingin melakukan inspeksi terhadap fasilitas nuklir Iran harus mendapat persetujuan dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Teheran.
Hal tersebut sedikit meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, dan membuat harga Oil rebound. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan malam ini.
EURUSD
EURUSD turun pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 1,17648. Dibandingkan penutupan perdagangan Selasa EURUSD turun 382 poin (38,2 pip).
EURUSD turun akibat aksi profit taking mengingat kenaikan tajam dalam beberapa pekan terakhir dan berada di dekat level tertinggi sejak September 2021. Jika data dari ADP malam nanti dirilis lebih tinggi dari forecast, aksi profit taking EURUSD berpotensi berlanjut sebelum perhatian tertuju ke pembahasan One Big Beautiful Bill Act AS.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini turun 528 poin (52,8 pip) hingga awal perdagangan sesi Eropa ke 1,36877. Aksi profit taking juga memicu penurunan GBPUSD melihat posisinya masih dekat level tertinggi sejak Oktober 2021.
Hal itu membuat GBPUSD berpotensi diterpa aksi profit taking pada perdagangan malam ini jika data dari ADP dirilis lebih bagus dari forecast.
USDJPY
USDJPY naik lebih dari 900 poin (90 pip) hingga awal perdagangan sesi Eropa ke 144,243, sukses membalikkan penurunan Selasa kemarin.
Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar menanti perkembangan RUU One Big Beautiful Bill Act, apalagi Presiden AS Donald Trump meminta sudah diselesaikan sebelum Hari Kemerdekaan AS pada 4 Juli.
Rilis data ADP juga akan mempengaruhi pergerakan USDJPY, jika lebih tinggi dari forecast, USDJPY berpotensi mendapat sentimen positif.
Nasdaq
Nasdaq berbalik turun ke 22.672 setelah pagi tadi sempat naik ke 22.780. Pergerakan ini mengindikasikan pelaku pasar masih mencerna dampak dari RUU tersebut, khususnya ke kinerja emiten.
Hal itu membuat Nasdaq masih akan volatil, dan berpotensi diterpa aksi profit taking mengingat posisinya saat ini di dekat rekor tertinggi sepanjang masa.