Updated Selasa, 7 Januari 2025 |
Updated Selasa, 7 Januari 2025 |
Harga Gold menguat ke $2.644, didorong oleh data pesanan pabrik AS yang dirilis lebih rendah dari ekspektasi. Sempat mencatatkan kenaikan di awal tahun, harga Gold tertekan akibat tingkat hasil obligasi AS yang tinggi dan potensi kebijakan tarif Presiden terpilih Donald Trump. Sementara itu, EURUSD bertahan di level tinggi 1,0436, dipengaruhi oleh rencana tarif universal Trump dan data PMI Zona Euro yang menunjukkan pemulihan ekonomi. Pasar kini fokus pada data inflasi Zona Euro, yang diperkirakan stabil di 2,7%, dan pengaruhnya terhadap kebijakan moneter ECB.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) naik ke level $2.644 pada Senin (7/01/25), karena data pesanan pabrik Amerika Serikat (AS) dirilis di bawah ekspektasi. Gold sempat menguat di awal tahun dipicu oleh semangat para trader yang kembali membuka posisi setelah sebelumnya mengurangi transaksi menjelang liburan Natal.
Namun harga Gold mulai tertekan karena tingkat hasil obligasi pemerintah AS masih cukup tinggi. Penurunan ini juga dipengaruhi oleh laporan bahwa Presiden terpilih Donald Trump mempertimbangkan penerapan tarif menyeluruh untuk berbagai barang impor penting. Kondisi di atas masih berpotensi menciptakan volatilitas harga dengan kecenderungan menguat terhadap Gold pada sesi Eropa.
OIL
Harga Oil "tenang" pada sesi perdagangan Asia pagi ini, setelah sebelumnya tertekan oleh data ekonomi yang lemah. Data pesanan pabrik AS periode November dirilis lebih rendah dari ekspektasi mencerminkan melemahnya permintaan di sektor manufaktur. Kondisi ini dapat memicu kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi AS.
Namun potensi penurunan lebih lanjut nampaknya masih akan terbatasi oleh meningkatnya permintaan energi akibat cuaca yang lebih dingin serta langkah-langkah stimulus ekonomi yang diterapkan oleh pemerintah Beijing untuk mendorong aktivitas ekonomi domestik.
EURUSD
EURUSD mampu bertahan dekat level tinggi harian 1,0436 yang terbentuk pada sesi perdagangan seblumnya. Kenaikan pasangan mata uang ini ditopang oleh kabar bahwa Presiden terpilih Donald Trump sedang mempertimbangkan penerapan tarif universal hanya untuk impor penting.
Sentimen positif semakin diperkuat oleh rilis data servis PMI bulan Desember yang menunjukkan pemulihan di Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, dan Zona Euro secara keseluruhan, dengan hasil yang melampaui ekspektasi bulan sebelumnya.
Pasar saat ini memusatkan perhatian pada data inflasi Zona Euro, yang diperkirakan tetap stabil di level 2,7% untuk bulan terakhir. Stabilitas ini menunjukkan adanya konsistensi dalam tekanan harga di kawasan tersebut, yang dapat memperkuat ekspektasi pasar terhadap sikap kebijakan moneter Bank Sentral Eropa (ECB).
GBPUSD
GBPUSD kembali menguat pada sesi Asia, melanjutkan kenaikan dua hari berturut-turut dari level terendah dalam dua minggu. Penguatan ini didorong oleh aksi jual dolar AS, setelah Presiden terpilih Donald Trump mempertimbangkan penerapan tarif universal hanya untuk impor penting, yang kemudian dibantah langsung oleh Trump.
Meskipun demikian, ketidakpastian mengenai kebijakan tarif ini tetap dapat menciptakan volatilitas di pasar ke depan. Para pelaku pasar akan terus memantau perkembangan terkait strategi perdagangan Trump, serta dampaknya terhadap prospek pertumbuhan ekonomi global dan kebijakan moneter AS. Jika ketegangan perdagangan terus berlanjut atau kebijakan tarif lebih tegas diterapkan, Dolar AS bisa kembali mendapat dukungan, sementara GBPUSD dapat menghadapi tekanan.
USDJPY
USDJPY kembali melanjutkan kenaikan pada sesi perdagangan Asia pagi ini, dan peluang kenaikan ini berpotensi berlanjut seiring dengan terus tertekannya Yen Jepang akibat meredanya ekspektasi kenaikan suku bunga oleh Bank of Japan (BoJ).
Melebarnya perbedaan imbal hasil antara AS dan Jepang, ditambah dengan sentimen pasar yang lebih positif, turut menambah kenaikan USDJPY. Namun, kekhawatiran akan potensi intervensi pasar oleh BoJ dan faktor risiko geopolitik dapat membatasi kenaikan USDJPY sebagai aset safe-haven dalam jangka pendek.
NASDAQ
Nasdaq mampu mempertahankan kenaikan pada sesi Asia karena didorong oleh lonjakan saham sektor semikonduktor setelah Foxconn melaporkan pendapatan kuartal keempat yang mencetak rekor. Foxconn melaporkan pendapatan kuartal keempat 2024 mencapai T$2,13 triliun (sekitar US$64,72 miliar), meningkat 15,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Saham Nvidia, yang berfokus pada kecerdasan buatan, juga mencatatkan rekor tertinggi, sementara VanEck Semiconductor ETF (SMH) naik lebih dari 3%.
Katalis positif lainnya datang dari laporan Washington Post yang menyebutkan bahwa rencana tarif Presiden terpilih Donald Trump akan lebih terbatas daripada yang diperkirakan sebelumnya. Namun, Trump segera membantah laporan tersebut melalui sebuah postingan di Truth Social, yang menambah ketidakpastian mengenai arah kebijakan tarifnya.