Updated Rabu, 25 September 2024 |
Updated Rabu, 25 September 2024 |
Anjloknya tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) membuat dolar tertekan pada perdagangam Selasa kemarin. Pergerakan besar pun kembali terjadi di pasar finansial.
Conference Board melaporkan tingkat keyakinan konsumen AS pada bulan ini anjlok 6,9 poin ke 98,7, menjadi penurunan terbesar sejak Agustus 2021. Angka di bawah 100 berarti konsumen di Amerika Serikat pesimistis terhadap kondisi ekonomi, yang masih akan berdampak pada pergerakan pasar pada perdagangan Rabu (25/9/2025).
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat lebih dari US$ 36 atau 360 pip dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa Selasa kemarin. Kenaikan Gold masih berlanjut pada hari ini dan memecahkan rekor tertinggi lagi di US$ 2.670,44 per troy ons.
Rilis data tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat membuat Gold kembali melanju kencang. Apalagi bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) kemarin mengungkapkan rencana untuk memberikan stimulus moneter terbesar sejak pandemi. Stimulus tersebut memberikan sentimen positif bagi Gold.
Meski fundamental sedang mendukung, tetapi melihat harga Gold yang terus memecahkan rekor ada potensi terjadi aksi profit taking di awal perdagangan sesi Eropa hari ini.
OIL
Harga Oil (CLS10) naik US$ 0,82 ke US$ 71,53 pada perdagangan Selasa kemarin. Sentimen positif datang dari PBoC yang berencana menggelontorkan stimulus moneter yang masif.
Stimulus tersebut bertujuan memacu perekonomian China, yang tentunya bisa berdampak ke peningkatan permintaan Oil. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD melesat 689 poin (68,9 pip) ke 1,11792 pada perdagangan Selasa kemarin, dan hari ini kembali naik ke 1,11988. Pasangan mata uang ini kembali mendekati level tertinggi dalam 14 bulan terakhir.
Dolar AS yang tertekan pasca rilis data tingkat keyakinan konsumen AS membuat EURUSD mampu melesat naik. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
Tekanan yang dialami dolar AS membuat GBPUSD naik 639 poin (63,9 pip) ke 1,34105 pada perdagangan Selasa. Kenaikan tersebut berlanjut dan menyentuh 1,34295, level tertinggi sejak 1 Maret 2022.
GBPUSD terus melaju kencang sejak pekan lalu setelah The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 4,75% - 5%. Sementara bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) mempertahakan suku bunga di 5% dan lebih berhati-hati dalam melakukan pemangkasan.
Suku bunga di Inggris yang lebih tinggi dari Amerika Serikat terus menjadi sentimen positif bagi GBPUSD.
USDJPY
Bergerakan volatil USDJPY masih berlanjut Selasa kemarin, sempat naik ke 144,679 kemudian berbalik turun dan menutup perdagangan di 143,169. Dolar AS yang kembali tertekan merespon rilis data tingkat keyakinan konsumen Amerika Serikat membuat USDJPY tertekan.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan USDJPY pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq naik 121 indeks poin ke 20.184 pada perdagangan Selasa kemarin dan mencapai level tertinggi dalam 2 bulan terakhir. PBoC yang menggelontorkan stimulus moneter memberikan sentimen positif ke indeks saham termasuk Nasdaq.
Meski demikian, penurunan indeks keyakinan konsumen AS cukup memberikan sentimen negatif. Melihat posisi yang cukup tinggi, ada potensi Nasdaq diterpa aksi profit taking.