Updated Selasa, 3 September 2024 |
Updated Selasa, 3 September 2024 |
Pergerakan pasar pada awal pekan kemarin tidak terlalu besar, sebab tanpa rilis data ekonomi penting dari berbagai negara. Sentimen masih dipengaruhi rilis data inflasi inti berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) Amerika Serikat stagnan di 2,6% year-on-year (YoY) dalam 3 bulan beruntun. Pada perdagangan Selasa (3/9/2024) pergerakan pasar berpotensi lebih besar sebab malam nanti ada rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Amerika Serikat.
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) turun US$ 3,84 atau 38,4 pip pada perdagangan Senin ke US$ 2.499,53 per troy ons. Pagi ini Gold kembali turun ke US$ 2.489,68 per troy ons sebelum terpangkas. Pergerakan tersebut mengindikasikan aksi profit taking yang masih terjadi di Gold sebab pelaku pasar menanti rilis data ekonomi Amerika Serikat. Gold pun tertahan di bawah level psikologis US$ 2.500.
Data-data yang dirilis pekan ini, terutama tenaga kerja bisa menentukan seberapa besar The Fed akan memangkas suku bunga pertengahan bulan nanti. Sebelum rilis data malam ini Gold masih cenderung tertekan pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) naik US$ 0,39 ke US$ 74,02 per barel pada perdagangan awal pekan kemarin, setelah anjlok tajam pada Jumat pekan lalu. Oil masih dibayangi sentimen negatif dari OPEC+ yang kemungkinan akan menaikkan tingkat produksi mulai bulan depan.
Selain itu, ada kekhawatiran permintaan Oil dari China dan Amerika Serikat tidak akan tinggi akibat perlambatan ekonomi. Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD naik 253 poin (25,3 pip) ke 1,10723 pada perdagangan Senin setelah turun tajam dalam 3 hari beruntun. Sentimen bagi EURUSD masih negatif pasca rilis inflasi zona euro yang menunjukkan penurunan.
Ruang bagi bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) untuk memangkas suku bunga pada bulan ini menjadi lebih besar. Terbukti hingga siang ini EURUSD masih berbalik turun, dan sentimen negatif masih akan membayangi pada perdagangan sesi Eropa.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini naik 200 poin (20 pip) ke 1,31459 awal pekan kemarin setelah sebelumnya menurun 3 hari beruntun dari level tertinggi sejak Maret 2022.
Hingga tengah hari ini, GBPUSD juga kembali turun mengindikasikan pelaku pasar menanti data ekonomi dari Amerika Serikat. Pada perdagangan sesi Eropa, GBPUSD berpotensi mengalami tekanan akibat aksi profit taking.
USDJPY
USDJPY naik 712 poin (71,2 pip) ke 146,904 awal pekan kemarin sekaligus mencatat kenaikan 4 hari beruntun. Posisi USDJPY saat ini sudah sangat jauh ketimbang awal Juli lalu yang nyaris menembus level 162,000. Posisi yang rendah tersebut tentunya memicu aksi beli yang membuat USDJPY naik 4 hari beruntun.
Aksi beli kemungkinan masih berlanjut pada perdagangan sesi Eropa, sebelum rilis data dari Amerika Serikat malam nanti.
Nasdaq
Nasdaq mencatat kenaikan 3 hari beruntun setelah menutup perdagangan Senin di 19645. Meski demikian kenaikannya tipis saja sebesar 52 indeks poin.
Pelaku pasar kini menanti serangkaian data dari Amerika Serikat di pekan ini terutama pasar tenaga kerja. The Fed kini menaruh perhatian lebih besar ke pasar tenaga kerja ketimbang inflasi setelah terjadi kenaikan tingkat pengangguran pada Juli lalu.
Sebelum rilis data ekonomi Amerika Serikat, Nasdaq berpotensi diterpa aksi profit taking setelah naik 3 hari beruntun.