BeritaUSDJPY Anjlok 120 Pip, Harga Gold Kembali Tertekan
Macro Overview
USDJPY Anjlok 120 Pip, Harga Gold Kembali Tertekan
Updated
Selasa, 4 Juni 2024
Bagikan
Updated
Selasa, 4 Juni 2024
Bagikan
GOLD Harga Gold (XAUUSD) turun pada awal perdagangan sesi Eropa Selasa (4/6/2024) menyentuh level terendah harian US$ 2.326,71 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin, Gold turun US$ 23,67.
Setelah naik tajam awal pekan kemarin, penurunan hingga sore ini mengindikasikan pelaku pasar masih melihat lebih banyak data dari Amerika Serikat untuk memperkirakan apakah The Fed akan memangkas suku bunga pada September atau menahannya lebih lama lagi mengingat inflasi yang masih “lengket”.
Pada perdagangan malam ini, rilis data pesanan pabrik Amerika Serikat pada pukul 21:00 WIB bisa menjadi penggerak Gold selanjutnya. Forecast di Trading Central menunjukkan pertumbuhan 0,7% month-on-month (MoM) lebih rendah dari bulan sebelumnya 1,6% MoM. Jika data tersebut dirilis lebih rendah dari forecast, Gold bisa mendapat dorongan lagi pasca rilis data Senin kemarin yang menunjukkan kontraksi sektor manufaktur yang semakin dalam.
OIL Penurunan harga Oil (CLS10) masih terus berlanjut hingga awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian US$ 72,46 per barel. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin Oil turun US$ 1,54 dan berada di level terendah 4 bulan.
Oil tertekan akibat kontraksi sektor manufaktur AS yang semakin dalam, dikhawatirkan akan mengurangi permintaan Oil. Selain itu tekanan juga datang dari OPEC+ yang berencana meningkatkan produksi mulai Oktober mendatang.
Faktor tersebut masih akan menekan Oil pada perdagangan malam ini, apalagi jika data pesanan pabrik Amerika Serikat dirilis lebih rendah dari forecast.
EURUSD Aksi profit taking membuat EURUSD berbalik turun pada awal perdagangan sesi Eropa, setelah pagi tadi naik ke 1,09160. Level tersebut merupakan yang tertinggi sejak 21 Maret lalu.
Pasangan mata uang ini kemudian turun ke 1,08647, dibandingkan penutupan perdagangan Senin penurunannya tercatat sebesar 394 poin (39,4 pip).
Data tenaga kerja yang dirilis dari Jerman siang tadi tidak memberikan dampak yang signifikan ke EURUSD, perhatian pelaku pasar tertuju pada pengumuman kebijakan moneter bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Kamis nanti serta data-data ekonomi AS.
Pada perdagangan malam ini, EURUSD bisa mendapat tenaga jika pesanan pabrik Amerika Serikat dirilis lebih rendah dari 0,7%.
GBPUSD Tanpa rilis data ekonomi penting dari Inggris, GBPUSD berbalik turun ke 1,27513 setelah sebelumnya sempat naik ke 1,28171. Pembalikan arah tersebut terbilang cukup tajam sebab terjadi akibat aksi profit taking setelah pagi tadi menyentuh level tertinggi dalam hampir 3 bulan terakhir.
Sama dengan pasangan mata uang lainnya, perhatian saat ini tertuju pada data ekonomi Amerika Serikat menjelang pengumuman kebijakan moneter The Fed pekan depan. Data pesanan pabrik AS pada malam ini bisa memberikan dampak yang cukup besar, jika dirilis lebih rendah dari forecast, ada potensi GBPUSD akan rebound.
USDJPY USDJPY anjlok pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 154,852. Dibandingkan penutupan perdagangan Senin, USDJPY turun 1.216 poin (121,6 pip).
Penurunan tajam pasangan mata uang ini menunjukkan dolar AS sebenarnya sedang mengalami tekanan, penurunan euro dan poundsterling terjadi akibat aksi profit taking. Dolar AS sedang lemah sebab probabilitas pemangkasan suku bunga The Fed pada September.
Data dari perangkat FedWatch menunjukkan probabilitas pemangkasan suku bunga pada September kini mencapai 62%, lebih tinggi dari sebelumnya di kisaran 50%. Jika pemangkasan benar terjadi, maka selisih suku bunga The Fed dengan BoJ akan mulai menyempit.
Pada perdagangan malam ini USDJPY bisa semakin tertekan jika data pesanan pabrik AS dirilis lebih rendah dari forecast.
Nasdaq Sesuai dengan proyeksi Macro Overview sebelumnya, Nasdaq cenderung tertekan pada awal perdagangan sesi Eropa, menyentuh level terendah harian 18.511. Sebabnya, Institute for Supply Management (ISM) kemarin melaporkan purchasing managers’ index (PMI) manufaktur sebesar 48,7 pada Mei, lebih rendah dari bulan sebelumnya 49,2 sekaligus mematahkan forecast kenaikan menjadi 50 di Trading Central.
Data tersebut menunjukkan perekonomian Amerika Serikat yang berpotensi mengalami perlambatan sehingga berdampak buruk bagi indeks saham. Pada perdagangan malam ini, Nasdaq bisa semakin tertekan jika data pesanan pabrik AS dirilis lebih rendah dari 0,7%.
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga