![]() |
Updated Kamis, 6 Februari 2025 |
![]() |
Updated Kamis, 6 Februari 2025 |
Dolar Amerika Serikat (AS) mengalami tekanan setelah menurunnya risiko perang dagang AS-China dalam skala besar. Dinamika perang dagang tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan Kamis (6/2/2025). Pada perdagangan sesi Eropa, beberapa data dari Benua Biru juga akan mempengaruhi pergerakan.
Berikut data dari Trading Central:
GOLD
Harga Gold melesat dan memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.882,18 per troy ons, sebelum memangkas kenaikan tersebut dan menutup perdagangan Rabu di US$ 2.867,01 per troy ons.
Gold sudah memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa dalam lima hari berturut-turut akibat peningkatan permintaan safe haven. Sebab ketidakpastian ke depannya masih sangat tinggi, terutama terkait berbagai kebijakan yang diambil Presiden AS Donald Trump yang berdampak ke kondisi global, seperti kenaikan tarif impor.
Selain itu, meski perang dagang jilid II saat ini dalam skala kecil, tetapi bank sentral China juga diprediksi akan agresif membeli Gold sebagai cadangan devisa.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa hari ini. Selain juga ada potensi profit taking mengingat rally tajam Gold dalam beberapa hari terakhir.
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok US$ 1,57 ke US$ 72,13 per barel pada perdagangan Rabu, dan mendekati level terendah dalam 5 pekan terakhir.
Harga Oil anjlok akibat stok di Amerika Serikat yang mengalami peningkatan signifikan. Selain itu, perang dagang jilid II dikhawatirkan akan menurunkan permintaan Oil secara global. Sentimen negatif tersebut masih akan membayangi Gold pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD naik 254 poin (25,4 pip) pada perdagangan Rabu ke 1,04025 akibat menurunya permintaan dolar AS sebagai safe haven setelah perang dagang skala besar tidak terjadi. Data yang dirilis dari AS kemarin malam juga menunjukkan ekspansi aktivitas sektor jasa yang melambat pada Januari.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data dari Jerman dan zona euro berpotensi menjadi penggerak EURUSD. Jika data seperti yang disebutkan di atas dirilis lebih bagus dari forecast, EURUSD berpotensi mendapat tambahan sentimen positif.
GBPUSD
GBPUSD naik 263 poin (26,3 pip) ke 1,25038 pada perdagangan Rabu kemarin setelah sempat naik ke level tertinggi satu bulan di 1,25497. Penurunan permintaan dolar AS sebagai safe haven membuat GBPUSD mampu naik.
Meski demikian, ada potensi GBPUSD akan tertekan pada perdagangan sesi Eropa, sebab malam nanti ada Bank of England (BoE) yang akan mengumumkan kebijakan moneter.
USDJPY
USDJPY anjlok 1.715 poin (171,5 pip) pada perdagangan Rabu ke 152,588. Pada perdagangan pagi ini, USDJPY kembali turun ke 151,808 yang merupakan level terendah sejak pertengahan Desember lalu.
Mata uang yen sedang perkasa setelah data menunjukkan rata-rata upah di Jepang mengalami kenaikan yang signifikan. Selain itu pejabat BoJ mengindikasikan suku bunga akan kembali dinaikkan yang membuat yen semakin kuat sehingga menekan USDJPY.
Nasdaq
Nasdaq sukses mencatat kenaikkan 188 indeks poin ke 21.769 pada Rabu setelah sempat tertekan di awal perdagangan.
Nasdaq mampu naik setelah balasan kenaikan tarif impor oleh China tidak menargetkan seluruh barang dari AS. Selain itu Trump dan Presiden China Xi Jinping dikabarkan akan berbicara dalam beberapa hari ke depan, sehingga ada harapan perang dagang yang lebih besar tidak akan terjadi.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.