Updated Senin, 29 Mei 2023 |
Gold
Gold nampak bergerak turun di sesi Eropa (29/5), catat level rendah $1940.69, setelah sempat menguat ke level $1948.78, seiring kembali naiknya dolar AS.
Kabar optimis berembus setelah presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Walau membantu menopang dolar AS menguat dan menekan harga Gold, tetapi sikap pelaku pasar yang masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, masih menjaga minat pasar pada aset-aset aman lainnya di pasar, seperti Gold.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5), Gold berpeluang bergerak naik untuk jangka pendek bila sentimen pasar untuk mempertahankan aset aman berlanjut. Bursa Gold akan ditutup lebih awal karena liburnya bursa AS, pada jam 01:30 WIB lewat tengah malam nanti (30/5), yang mungkin memicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar.
Oil
Oil bergerak melemah di sesi Eropa (29/5), catat level terendah $72.46, seiring naiknya dolar AS dan kekhawatiran tertundanya keputusan debt ceiling AS.
Menguatnya dolar AS tertopang setelah presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Kabar ini membantu menopang dolar AS menguat dan menekan harga Oil, ditengah sikap pelaku pasar masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, meningkatkan kekhawatiran turunnya permintaan bahan bakar di AS.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5), Oil berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek, seiring sentimen naiknya dolar AS dan kekhawatiran default di AS. Bursa Oil akan ditutup lebih awal karena liburnya bursa AS, pada jam 01:30 WIB lewat tengah malam nanti (30/5), yang mungkin memicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar.
EURUSD
EURUSD bergerak turun ke level rendah 1.07124 di sesi Eropa (29/5), tertekan oleh naiknya dolar AS dan kekhawatiran tertundanya keputusan debt ceiling AS.
Dolar AS tertopang menguat setelah kabar presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final dari persetujuan kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Kabar ini membantu menopang dolar AS menguat dan menekan EURUSD, ditengah sikap pelaku pasar masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda hasil akhir kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5), EURUSD berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek jika kekhawatiran default pada pemerintahan AS yang berpeluang memicu krisis ekonomi global berlanjut.
GBPUSD
GBPUSD bergerak melemah tajam di awal sesi Eropa (29/5), mencatat level rendah 1.23342, seiring kenaikan dolar AS di tengah optimisme pembahasan debt ceiling AS.
Kabar optimis berembus setelah presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Walau membantu menopang dolar AS menguat dan menekan GBPUSD, tetapi sikap pelaku pasar yang masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, tetapi optimisme tercapainya kesepakatan debt ceiling juga membantu menopang .
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5), GBPUSD berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek, jika sentimen pasar untuk menepis aset berisiko berlanjut.
USDJPY
USDJPY bergerak turun ke level 140.177 di sesi Eropa (29/5), tertekan oleh naiknya minat pasar ada yen Jepang sebagai aset aman di tengah kekhawatiran tertundanya debt ceiling AS.
Kabar presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Walau membantu menopang dolar AS menguat, tetapi sikap pelaku pasar yang masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, masih menjaga minat pasar pada aset-aset aman lainnya di pasar, seperti yen Jepang.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5), USDJPY berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek seiring masih diminatinya aset-aset aman seperti yen Jepang.
Nasdaq
Nasdaq bergerak turun terbatas di sesi Eropa (29/5), catat level rendah 14386.00 seiring naiknya dolar AS di tengah perkembangan debt ceiling AS.
Kabar optimis berembus setelah presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Tetapi sikap pelaku pasar yang masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, masih mendorong sikap hindar aset berisiko oleh pelaku pasar, menekan indeks Nasdaq melemah dari pembukaan gap up tadi pagi.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan dan memicu default pemerintahan AS yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS, sehingga dapat menyebabkan runtuhnya pasar keuangan AS dan bursa Wall Street.
Di sesi AS (29/5), indeks Nasdaq berpotensi bergerak turun untuk jangka pendek jika kekhawatiran tertundanya keputusan debt ceiling masih mendonimasi pasar. Bursa Wall Street, termasuk indeks Nasdaq akan ditutup lebih awal karena liburnya bursa AS, pada jam 00:00 WIB tengah malam nanti (30/5), yang mungkin memicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar.