![]() |
Jumat, 24 Juni 2022 |
GBPUSD berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek pada hari Jumat (24/6) di tengah outlook penguatan dollar AS karena pesan yang cenderung hawkish dari ketua The Fed Jerome Powell. Namun, penurunan dapat terbatas jika pasar mempertimbangkan ekspektasi kenaikan suku bunga lanjutan dari Bank of England.
Dollar AS berpeluang menguat di tengah pasar yang mencerna testimoni ketua The Fed Jerome Powell di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR tentang kebijakan moneter. Powell mengatakan bahwa sebagian besar inflasi tidak akan terpengaruh oleh alat dari bank sentral, meskipun ada beberapa yang akan terpengaruh.
Dalam catatan positif, dia menambahkan bahwa pertumbuhan di tahun ini seharusnya masih cukup kuat, namun dari komentarnya jelas mencerminkan adanya kekhawatiran terhadap inflasi dan pertumbuhan, karena dia mengulangi pernyataan bahwa akan sangat menantang untuk memastikan pendaratan ekonomi yang mulus.
Sementara itu, Gubernur Fed Michell Bowman mengatakan bahwa kenaikan suku bunga sebesar 75 bps lagi akan diperlukan karena inflasi yang sangat tinggi belum menunjukkan tanda-tanda penurunan secara moderat.
Namun, penurunan GBPUSD dapat terbatas di tengah outlook kenaikan suku bunga dari Bank of England di pertemuan selanjutnya yang sebesar 50 bps karena angka inflasi Inggris yang tinggi. Inflasi Inggris mencapai level tertinggi dalam 40 tahun di level 9,1% pada periode Mei.
Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari perilisan data Retail Sales Inggris pada pukul 13:00 WIB serta pidato anggota BOE Huw Pill pada pukul 20:30 WIB dan Jonathan Haskel pada pukul 20:45 WIB untuk mengetahui langkah kebijakan moneter Bank of England di masa depan.
(Faisyal)