Updated |
![]() |
Selasa, 23 Mei 2023 |
GBPJPY bergerak turun di sesi perdagagan Asia (23/5) ke level rendahnya di 171.902 karena dipicu oleh sentimen pelemahan yen Jepang dibalik pasar yang mencerna perilisan data inflasi Jepang.
Bank of Japan merilis data inflasi konsumen inti Jepang untuk periode April yang naik menjadi 3,0%, ini lebih tinggi dari estimasi untuk pertumbuhan 2,8% dan periode sebelumnya yang tumbuh 2,9%. Meningkatnya angka inflasi Jepang mendorong spekulasi bahwa Bank of Japan akan terus melanjutkan kebijakan moneter ultra longgarnya.
Di sesi perdagangan Eropa (23/5), GBPJPY berpeluang bergerak turun dibalik outlook pelemahan poundsterling dibalik pesimisnya data sektor pinjaman bersih publik Inggris untuk periode April yang turun menjadi 24.7 miliar pound. Ini lebih tinggi dari estimasi untuk di level 17.5 miliar pound dan periode sebelumnya 20.0 miliar pound. Selanjutnya pasar akan mencari katalis dari data indeks manufaktur dan indeks sektor jasa Inggris untuk pembacaan awal yang dirilis pukul 15:30 WIB. Jika data dirilis dengan angka yang lebih rendah dari estimasi berpotensi menekan turun GBPJPY. Begitupun sebaliknya jika data dirilis dengan angka yang lebih tinggi dari estimasi berpeluang menopang kenaikan GBPJPY.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk GBPJPY:
Entry Price: 171.980 - 172.185
Level Support 1: 171.829
Level Support 2: 171.478
Level Resistance 1: 172.365
Level Resistance 2: 172.613