Updated |
![]() |
Rabu, 24 Mei 2023 |
USDJPY bergerak turun 17 poin berakhir di level 138.560 di hari Selasa (23/5), turun terbatas di tengah naiknya minat pasar pada aset aman setelah terpicu kekhawatiran default di AS.
Pembahasan debt ceiling antara perwakilan partai republic dan perwakilan presiden AS kemarin tidak mencatat perkembangan yang berarti, setelah perwakilan dari partai republic memandang batas waktu kebangkrutan pemerintah AS di tanggal 1 Juni mendatang sebagai hal yang terlalu dilebih-lebihkan, menyebabkan pembahasan yang alot kemarin.
Pelaku pasar bersikap hati-hati jika terjadi Default pada pemerintahan AS akan menyebabkan ditutupnya beberapa infra struktur pemerintahan di AS, yang akan menyebabkan terhambatnya roda ekonomi AS dan global, sehingga menopang aset-aset aman kemarin, dan menopang yen Jepang sebagai mata uang aset aman menguat.
Data BOJ Core CPI y/y yang menjadi salah satu tolok ukur inflasi di Jepang mencatat naik menjadi 3.0% untuk periode April tahun 2023, naik dari 2.9% untuk periode April tahun 2022 lalu, memicu harapan Bank of Japan (BOJ) akan menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, dan membantu yen Jepang menguat kemarin.
Di sesi Asia (24/5),USDJPY berpotensi bergerak naik untuk jangka pendek jika pasar rebound dari pergerakan turunnya kemarin.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi beli untuk produk USDJPY:
Entry Price: 138.350 - 138.500
Level Support 1: 138.300
Level Support 2: 138.200
Level Resistance 1: 138.550
Level Resistance 2: 138.650