Updated |
![]() |
Jumat, 26 Mei 2023 |
GBPUSD bergerak tertekan 428 poin di hari Kamis (25/5), catat harga penutupan di 1.23209, terbebani oleh optimisme pembahasan debt ceiling AS dan naiknya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed di bulan Juni.
Dolar AS menguat signifikan di hari Kamis malam setelah kabar perkembangan pembahasan debt ceiling AS dari perwakilan gedung putih dan partai republic semalam, mengikis ketakutan kebangkrutan AS pada awal bulan Juni pekan depan. Rangkaina data ekonomi AS semalam yang lebih baik dari periode sebelumnya, juga meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve di bulan Juni.
Data ekonomi AS seperti Prelim GDP q/q untuk kuartal pertama 2023 dirilis naik menjadi 1.3% dari kuartal ke-4 2022 di 1.1%. Data Unemployment Claims mingguan dirilis 229K pekan ini, di bawah ekspektasi 249K. Data Prelim GDP Price Index q/q untuk kuartal pertama 2023 dirilis naik menjadi 4.2% dari kuartal ke-4 2022 di 4.0%. Dan data Pending Home Sales m/m bulan Mei AS dirilis 0.0%, naik dibandingkan bulan April di -5.2%.
Rangkaian data tersebut menopang dolar AS dan ekspektasi The Fed memiliki ruang untuk kenaikan suku bunga acuan, dengan ekspektasi menjadi 41%, dibandingkan hari Rabu yang hanya 18% peluang kenaikan suku bunga acuan, menekan GBPUSD melemah.
Di sesi Asia (26/5), GBPUSD berpeluang berlanjut turun untuk jangka pendek di tengah masih nampak menguatnya dolar AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi jual untuk produk GBPUSD:
Entry Price: 1.2320 - 1.2330
Level Support 1: 1.2315
Level Support 2: 1.2305
Level Resistance 1: 1.2335
Level Resistance 2: 1.2345