SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi AS (2/6/2023) - Dolar AS Tertekan Pasca Debt Ceiling; Fokus Pada Data Tenaga Kerja AS
Macro Overview

Macro Overview Sesi AS (2/6/2023) - Dolar AS Tertekan Pasca Debt Ceiling; Fokus Pada Data Tenaga Kerja AS

Updated Jumat, 2 Juni 2023

Gold 
Gold bergerak turun ke level rendah $1974.90 di sesi Eropa (2/6), terkoreksi oleh rebound dolar AS pasca pelemahan semalam setelah redupnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed di bulan Juni nanti, dan sikap hati-hati pasar jelang data tenaga kerja AS.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi tertekan oleh naiknya minat pasar pada aset-aset yang lebih berisiko.

Rangkaian data ekonomi AS di pekan ini menunjukkan peluang bagi The Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25% pada keputusan moneter 15 Juni 2023 mendatang, sehingga membatasi kenaikan dolar AS, dan menjaga minat pasar pada Gold, seiring tertahannya permintaan pasar pada surat berharga pemerintah AS pasaca disetujuinya debt ceiling AS.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar, sehingga berpeluang menopang naik Gold malam nanti. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS menguat dan menekan turun Gold.

Di sesi AS (2/6), Gold berpotensi bergerak naik untuk jangka pendek bila masih ditopang sentimen pelemahan dolar AS jelang laporan tenaga kerja AS di jam 19:30 WIB malam ini.

Oil 
Oil bergerak menguat ke level tertinggi $71.54 di sesi Eropa (2/6), tertopang oleh naiknya ekspektasi permintaan Oil di AS setelah disetujuinya rancangan debt ceiling AS oleh Senat dini hari tadi.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi dibayangi oleh naiknya minat pasar pada aset-aset yang lebih berisiko. Harapan berlanjutnya pemulihan ekonomi AS seiring disetujuinya debt ceiling juga membantu naiknya permintaan pasar pada bahan bakar di AS, sehingga menjadi penopang naiknya harga Oil di hari ini.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar, sehingga berpeluang menopang naik Oil malam nanti. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS menguat dan menekan turun Oil.

Di sesi AS (2/6), Oil berpotensi bergerak naik untuk jangka pendek bila sentimen beli bahan bakar di AS masih tertopang jelang laporan tenaga kerja AS di jam 19:30 WIB malam ini.

EURUSD 
EURUSD bergerak stabil di sesi Eropa (2/6), dalam rentang 1.07593 - 1.07761, di tengah sempat reboundnya dolar AS pasca pelemahan semalam seiring redanya harapan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS untuk periode Juni ini.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi tertekan oleh naiknya minat pasar pada aset-aset mata uang yang lebih berisiko.

Rangkaian data ekonomi AS di pekan ini menunjukkan peluang bagi The Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25% pada keputusan moneter 15 Juni 2023 mendatang, sehingga membatasi kenaikan dolar AS, dan menjaga minat pasar pada EURUSD.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar, sehingga berpeluang menopang naik EURUSD malam nanti. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS menguat dan menekan turun EURUSD.

Di sesi AS (2/6), EURUSD berpeluang naik untuk jangka pendek bila sentimen turun dolar AS masih berlanjut jelang data tenaga kerja AS di jam 19:30 WIB.

GBPUSD 
GBPUSD sempat bergerak melemah ke level 1.25207 di sesi Eropa (2/6), namun kembali bergerak naik ke level tinggi 1.25405 karena sempat reboundnya dolar AS pasca pelemahan semalam seiring redanya harapan kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS untuk periode Juni ini.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi tertekan oleh naiknya minat pasar pada aset-aset yang lebih berisiko.

Rangkaian data ekonomi AS di pekan ini menunjukkan peluang bagi The Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25% pada keputusan moneter 15 Juni 2023 mendatang, sehingga membatasi kenaikan dolar AS, dan menjaga minat pasar pada GBPUSD.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar, sehingga berpeluang menopang naik GBPUSD malam nanti. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS menguat dan menekan turun GBPUSD.

Di sesi AS (2/6), GBPUSD berpotensi naik untuk jangka pendek bila masih tertopang sentimen data tenaga kerja AS dia jam 19:30 WIB membebani minat pasar pada dolar AS.

USDJPY 
USDJPY bergerak turun ke level rendah 138.734 di sesi Eropa (2/6), karena tertekannya dolar AS jelang laporan tenaga kerja AS dan redanya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS di bulan Juni.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi tertekan oleh naiknya minat pasar pada aset-aset yang lebih berisiko.

Rangkaian data ekonomi AS di pekan ini menunjukkan peluang bagi The Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25% pada keputusan moneter 15 Juni 2023 mendatang, sehingga membatasi kenaikan dolar AS dan USDJPY.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar, sehingga berpeluang menekan turun USDJPY malam nanti. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS menguat dan menopang USDJPY menguat.

Di sesi AS (2/6), USDJPY berpotensi turun untuk jangka pendek di bila dolar AS masih tertekan oleh pasar jelang laporan tenaga kerja AS di jam 19:30 WIB.

Nasdaq 
Nasdaq bergerak naik ke level tertinggi 14562.25 di sesi Eropa (2/6), seiring naiknya permintaan pasar pada aset berisiko dan harapan pemulihan ekonomi di AS pasca lolosnya rancangan debt ceiling AS.

Disetujuinya debt ceiling AS oleh kongres Senat dini hari tadi, dan siap diserahkan untuk ditanda-tangani oleh presiden Biden secepatnya membantu menenangkan pasar, menjaga dolar AS sebagai aset aman, tetapi tertekan oleh naiknya minat pasar pada aset-aset yang lebih berisiko seperti indeks Nasdaq.

Rangkaian data ekonomi AS di pekan ini menunjukkan peluang bagi The Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuan di 5.25% pada keputusan moneter 15 Juni 2023 mendatang, sehingga membatasi kenaikan dolar AS, dan menjaga minat pasar pada saham-saham Wall Street seperti indeks Nasdaq.

Pasar akan terfokus pada data ekonomi AS malam ini sebagai penggerak harga pada jam 19:30 WIB, dengan laporan bulanan Average Hourly Earnings m/m periode Mei diekspektasikan turun menjadi 0.3% dari periode April di 0.5%; data Non-Farm Employment Change periode Mei diekspektasikan turun menjadi 193K dari bulan April di 253K, dan Unemployment Rate periode Mei diekspektasikan naik menjadi 3.5% dibandingkan periode April di 3.4%.

Data tenaga kerja di atas berpeluang menekan dolar AS dan indeks Nasdaq bila dirilis searah dengan ekspektasi pasar. Tetapi bila hasil yang dirilis lebih baik daripada hasil di bulan sebelumnya, dan terjadi penurunan pada klaim pengangguran periode Mei, dapat menopang dolar AS dan indeks Nasdaq menguat.

Di sesi AS (2/6), Indeks Nasdaq berpotensi naik untuk jangka pendek, dengan pasar masih terfokus pada laporan tenaga kerja AS di jam 19:30 WIB nanti.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga