SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi Asia (05/06/2023) - Dolar AS Masih Berpotensi Melanjutkan Kenaikan Pasca Data Nonfarm Payrolls AS Yang Solid
Macro Overview

Macro Overview Sesi Asia (05/06/2023) - Dolar AS Masih Berpotensi Melanjutkan Kenaikan Pasca Data Nonfarm Payrolls AS Yang Solid

Updated Senin, 5 Juni 2023

Gold
Gold berakhir melemah sebesar $29.26 pada hari Jumat (2/6) dan ditutup di level $1947.97 setelah rilis laporan ketenagakerjaan resmi AS, yang menunjukkan peningkatan Nonfarm Payrolls di atas ekspektasi.

Dolar AS bergerak naik pasca rilis data NFP, mencapai tertinggi baru terhadap mata uang utama lainnya. Namun, momentum Dolar mulai memudar seiring tingkat Imbal hasil obligasi AS melonjak tetapi kemudian mundur karena pasar menganalisis, apakah jumlah pekerjaan cukup kuat untuk menekan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lagi.

Kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS juga menjadi faktor yang membebani harga, menyebabkan Gold melamah pasca pergerakan volatil data NFP.

Ekonomi AS menciptakan 339 ribu pekerjaan pada bulan Mei, melebihi konsensus pasar 190 ribu, menandai angka tertinggi dalam empat bulan. Selain itu, angka bulan April direvisi lebih tinggi dari 253 ribu menjadi 294 ribu. Tingkat pengangguran naik dari 3,4% menjadi 3,7%, dengan Partisipasi Angkatan Kerja tetap stabil di 62,6%.

Disesi Asia (5/6), Gold berpotensi masih dalam tekanan jual karena rilis laporan ketenagakerjaan resmi AS, yang menunjukkan peningkatan Nonfarm Payrolls di atas ekspektasi.

Oil
Oil berakhir menguat $1.75 pada akhir perdagangan hari Jumat (2/6) karena Arab Saudi akan melakukan pemangkasan besar-besaran pada produksinya di bulan Juli di atas kesepakatan OPEC+ yang lebih luas untuk membatasi suplai hingga tahun 2024 karena kelompok ini berusaha untuk mendongkrak harga minyak yang lesu.

Kementerian energi Arab Saudi mengatakan bahwa produksi negara ini akan turun menjadi 9 juta barel per hari (bph) di bulan Juli dari sekitar 10 juta bph di bulan Mei, penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir.

OPEC+, yang merupakan kelompok Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu-sekutunya yang dipimpin oleh Rusia, memompa sekitar 40% minyak mentah dunia, yang berarti bahwa keputusan-keputusan kebijakannya dapat berdampak besar pada harga-harga minyak.

Sebuah keputusan mengejutkan untuk memangkas suplai pada bulan April sempat membuat harga minyak ke level lebih tinggi, tetapi harga kemudian turun di bawah tekanan dari kekhawatiran mengenai kelemahan ekonomi global dan dampaknya terhadap permintaan.

Pada sesi Asia (5/6), Oil berpotensi melanjutkan kenaikan karena Kementerian energi Arab Saudi mengatakan bahwa produksi negara ini akan turun menjadi 9 juta barel per hari (bph) di bulan Juli dari sekitar 10 juta bph di bulan Mei, penurunan terbesar dalam beberapa tahun terakhir

EURUSD
EURUSD mampu mempertahankan kenaikan pada hari Jumat hingga berakhir menguat 46 pip di level 1.07060 karena nada hawkish para pejabat ECB terus mendukung kenaikan suku bunga lebih lanjut, meskipun pandangan ini tampak kontras dengan hilangnya beberapa momentum fundamental ekonomi di wilayah tersebut.

Namun, EURUSD berpotensi dalam ancaman jual karena rilis Nonfarm Payrolls AS menunjukkan ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan selama bulan Mei, melampaui ekspektasi awal yaitu kenaikan 190 ribu pekerjaan. Selain itu, angka April direvisi lebih tinggi menjadi 294 ribu (dari 253 ribu).

Dolar AS naik pada hari Jumat setelah laporan non-farm payrolls bulan Mei menunjukkan jumlah tenaga kerja melonjak, Namun para Traders mempertimbangkan manfaat dari Federal Reserve AS yang mungkin tidak menaikkan suku bunga di bulan Juni.

Meskipun perekrutan tenaga kerja yang kuat, tingkat pengangguran naik menjadi 3,7% dari level terendah dalam 53 tahun terakhir yaitu 3,4% di bulan April.

The Fed telah terpojok dengan pernyataan-pernyataan terbaru tentang perlunya mengambil jeda, dan kemudian mungkin akan menaikkan suku bunga di bulan Juli, dan saya rasa mereka akan menyesalinya setelah angka NFP hari ini, kata direktur pendapatan tetap dan strategi mata uang di Amundi US.

Pada sesi Asia (5/6), EURUSD berpeluang bergerak lebih rendah karena rilis Nonfarm Payrolls AS menunjukkan ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan selama bulan Mei dan outlook hilangnya beberapa momentum fundamental ekonomi di kawasan Euro.

GBPUSD
GBPUSD berakhir melemah 77 pip pada akhir perdagangan hari Jumat (2/6) dan ditutup di level 1.2448 karena Dolar AS mendapatkan beberapa sentimen pengggerak positif sebagai reaksi terhadap NFP yang optimis dan ini menjadi faktor utama yang memberikan tekanan jual pada pasangan GBPUSD.

Biro Statistik Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa ekonomi menambahkan 339 ribu pekerjaan baru di bulan Mei dibandingkan dengan estimasi 170 ribu dan angka bulan sebelumnya direvisi lebih tinggi menjadi 294 ribu.

Namun, rincian tambahan mengungkapkan bahwa Tingkat Pengangguran, sementara itu, naik ke 3,7% dibandingkan dengan prakiraan naik ke 3,5% dari 3,4% pada bulan April. Selain itu Selain itu pendapatan rata-rata per jam , berada lebih rendah ke 4,3% dari 4,4%, hal ini semakin meningkatkan ketidakpastian atas langkah kebijakan Federal Reserve (The Fed) berikutnya.

Disisi lain, Pound Inggris berpeluang terus mendapat dukungan dari meningkatnya ekspektasi terhadap kenaikan suku bunga tambahan oleh Bank of England, didukung oleh angka inflasi konsumen Inggris yang lebih kuat dari prakiraan untuk bulan Mei.

Pada sesi Asia (5/6), GBPUSD berpeluang melanjutkan penurunan karena terus tertekan oleh outlook positif pergerakan dolar AS pasca rilis Nonfarm Payrolls AS menunjukkan ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan selama bulan Mei

USDJPY
USDJPY bergerak naik 118 pip di pada hari Jumat (2/6) dan ditutup di level 139.968 karena dolar AS yang menguat Dolar AS mendapatkan dukungan atas reaksi data NFP yang optimis, menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 339 ribu pekerjaan baru di bulan Mei.

Estimasi konsensus adalah penambahan sebesar 190 ribu pekerjaan dan jauh di atas kenaikan bulan sebelumnya 294 ribu, dan hal ini menguntungkan dolar AS dan memberikan dorongan kenaikan pada pasangan USDJPY.

Namun, data lainnya mengungkapkan bahwa Tingkat Pengangguran melonjak ke 3,7%, meleset dari ekspektasi kenaikan moderat ke 3,5% dari 3,4%. Selain itu, Penghasilan Per Jam Rata-rata juga meleset dari estimasi, menegaskan kembali ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan melewatkan kenaikan suku bunga pada bulan Juni. Ini, pada gilirannya, membatasi Dolar AS dan pasangan USDJPY.

Kenaikan USDJPY ini juga dipicu oleh sikap lebih dovish yang diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ). Dan hal ini bersama dengan dorongan risk-on, seperti yang digambarkan oleh komentar yang umumnya positif di sekitar pasar ekuitas telah merusak permintaaan safe-haven Yen Jepang (JPY) dan menyebabkan kenaikan untuk pasangan USDJPY.

Pada sesi Asia (5/6), USDJPY masih berpeluang melanjutkan kenaikan Dolar AS mendapatkan dukungan atas reaksi data NFP yang optimis dan sikap lebih dovish yang diadopsi oleh Bank of Japan (BoJ). Dan bersama dengan dorongan risk-on pasar.

Hangseng
Indeks Hangseng mampu menguat 619 poin di level 19095 di akhir perdagangan hari Jumat (2/6) karena sentimen positif dari berita Senat AS mengeluarkan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang pemerintah federal demi menghindari gagal bayar.

Komentar dovish dari para pembuat kebijakan moneter Federal Reserve juga meredakan kekhawatiran investor terkait pengetatan moneter lebih lanjut di AS.

Pasar juga didukung oleh bursa saham Wall Street akhir pekan lalu yang melonjak menyambut baik laporan NFP yang kuat dan pengesahan RUU plafon utang AS.

Pada sesi Asia (5/6), Hangseng berpeluang melanjutkan kenaikan karena didukung oleh Komentar dovish dari para pembuat kebijakan moneter Federal Reserve, potensi kenaikan Wall Street menyambut baik laporan NFP yang kuat dan pengesahan RUU plafon utang AS.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga