Updated Kamis, 19 Mei 2022 |
Indeks Nikkei berpeluang bergerak turun pada hari Kamis (19/5) di tengah sentimen pesimisnya data neraca perdagangan Jepang serta anjloknya Wall Street.
Pagi ini, kementrian perdagangan Jepang melaporkan neraca perdagangan yang disesuaikan di periode April defisitnya semakin melebar menjadi 1.62 triliun yen, ini lebih buruk dari estimasi untuk defisit 1.52 triliun yen dan periode sebelumnya yang defisitnya direvisi membengkak menjadi 1.02 triliun yen. Data perdagangan yang pesimis berpotensi menjadi beban untuk kinerja indeks Nikkei.
Sentimen lain yang dapat memicu pelemahan indeks Nikkei adalah pelemahan Wall Street, khususnya indeks Dow Jones yang mengalami penurunan harian terbesar sejak tahun 2020 yang dipicu oleh aksi jual pasar karena laporan pendapatan ritel perusahaan raksasa yang mengindikasikan inflasi membebani keuntungan perusahaan.
Wells Fargo Investment Institute pada hari Rabu mengatakan bahwa mereka perkirakan akan ada resesi ringan di AS di akhir tahun 2022 dan awal tahun 2023.
(Faisyal)