Updated Jumat, 30 September 2022 |
Indeks Nikkei bergerak lebih rendah pada perdagangan hari Jumat (30/9) menyusul aksi jual lainnya di Wall Street semalam melambatnya data aktivitas pabrik China yang dirilis hari ini.
Risiko geopolitik dan inflasi tidak mereda, dan aset berisiko mengalami tekanan karena ekspektasi pertumbuhan yang lebih rendah dan biaya pendanaan yang lebih tinggi terus meresap, kata ANZ Research dalam catatan Jumat.
Namun penjualan ritel Jepang yang tumbuh lebih dari yang diharapkan pada bulan Agustus, karena kekuatan di pasar tenaga kerja memastikan bahwa belanja konsumen tetap tangguh meskipun ada hambatan dari kenaikan inflasi dan melemahnya yen berpeluang membatasi penurunan nikkei.
Selain itu produksi industri naik 2,7% pada Agustus dari bulan sebelumnya, mengalahkan ekspektasi untuk pertumbuhan 0,2%. Angka tersebut menandai bulan ketiga berturut-turut pertumbuhan industri untuk Jepang setelah pelonggaran pembatasan terkait COVID awal tahun ini juga berpeluang menopang indeks Nikkei.