Updated Kamis, 29 September 2022 |
Indeks Nasdaq berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek pada hari Kamis (29/9) di tengah sentimen tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS dibalik masih terjaganya prospek kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve AS.
Tingkat imbal hasil obligasi AS bergerak lebih tinggi pada hari Kamis, dengan yang bertenor 10 tahun memangkas beberapa penurunannya yang terjadi di hari Rabu setelah Bank of England umumkan rencana pembelian obligasi yang dirancang untuk menstabilkan pasar yang kacau di Inggris.
Tingkat imbal hasil obligasi AS yang tenor 10 tahun berada di level 3.824%, naik sebesar 13 basis poin pada pukul 18:47 WIB. Kemarin, tingkat imbal hasil obligasi anjlok 25 basis poin setelah sempat mencapai level 4% yang menjadi penurunan harian terbesar sejak tahun 2020.
Tingkat imbal ahsil obligasi yang bertenor 2 tahun yang sensitif terhadap kebijakan juga naik lebih tinggi dan naik sekitar 11 basis poin menjadi 4.2048%. Tingginya tingkat imbal hasil obligasi AS cenderung menjadi indikator kenaikan suku bunga di masa depan.
Menguatnya prospek kenaikan suku bunga oleh The Fed berpotensi membebani saham-saham perusahaan teknologi, karena sektor tersebut sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mana dapat membatasi potensi pertumbuhan mereka dalam jangka panjang.
Selanjutnya pada hari ini pasar akan mencari katalis dari perilisan data ekonomi AS seperti Final GDP q/q dan Unemployment Claims yang dirilis bersamaan pada pukul 19:30 WIB.
(Faisyal)