![]() |
Updated Senin, 24 Maret 2025 |
![]() |
Updated Senin, 24 Maret 2025 |
Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Jepang (BoJ), Inggris (BoE) dan Amerika Serikat (The Fed) memicu volatilitas tinggi di pasar finansial pada pekan lalu. Pergerakan cukup besar juga terjadi pada perdagangan Senin (24/3/2025) dan bisa menjadi sinyal volatilitas tinggi pada hari ini. Mengutip Trading Central, berikut data yang berpotensi mempengaruhi pergerakan pada perdagangan sesi Eropa:
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) mencatat penurunan 2 hari beruntun pada Jumat pekan lalu setelah menutup perdagangan di US$3.023,54 per troy ons. Gold sebelumnya memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa di US$3.057 per troy ons.
Penguatan dolar AS memicu aksi profit taking Gold yang membuatnya mencatat penurunan 2 hari beruntun. Tanpa eskalasi perang dagang, aksi profit taking Gold berpotensi berlanjut pada perdagangan sesi Eropa.
OIL
Harga Oil (CLS10) menutup perdagangan Jumat dengan stagnan di US$ 68,29 per barel setelah mencatat kenaikan cukup tajam dalam 2 hari beruntun.
Oil mendapat sentimen pendorong setelah Amerika Serikat memberikan sanksi produk Oil yang terkait dengan Iran. Selain itu Israel yang kembali menyerang Gaza setelah gencatan senjata selama 2 bulan juga memicu kenaikan Oil. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Oil pada perdagangan sesi Eropa.
EURUSD
EURUSD anjlok 3 hari beruntun pada Jumat setelah menutup perdagangan di 1,08127. Dalam 3 hari EURUSD anjlok 1.320 poin (132 pip) ke 1,08127.
EURUSD tertekan setelah Gubernur European Central Bank (ECB) menyatakan perang dagang AS-Uni Eropa berpotensi memangkas pertumbuhan ekonomi zona euro hingga 0,5 percentage poin.
Meski demikian, EURUSD berpotensi mendapat sentimen positif jika data PMI Jerman dan zona euro hari ini dirilis lebih tinggi dari forecast.
GBPUSD
GBPUSD mencatat penurunan 2 hari beruntun pada Jumat pekan lalu setelah menutup perdagangan di 1,29178. Sentimen bagi GBPUSD sebenarnya cukup positif setelah BoE bersikap relatif lebih hawkish, tetapi anjloknya EURUSD memicu aksi profit taking pasangan mata uang ini.
Pada perdagangan sesi Eropa GBPUSD berpotensi mendapat sentimen positif jika data PMI manufaktur dan jasa Inggris
USDJPY
USDJPY naik 2 hari beruntun pada perdagangan Jumat pekan lalu dan berlanjut pagi ini ke 149,954. Total sejak Kamis hingga ke level tersebut USDJPY sudah naik 1.269 poin (126 pip).
Pergerakan tersebut menunjukkan dolar AS mulai mengumpulkan momentum kebangkitan, terutama akibat buruknya kinerja mata uang Eropa. Tetapi jika pada perdagangan hari ini mata uang Eropa mampu bangkit, ada potensi USDJPY akan ikut berbalik.
Nasdaq
Nasdaq mencatat kenaikan dan menutup perdagangan Jumat di 19.969 pada perdagangan Jumat setelah mengalami pergerakan yang sangat volatil. Hari ini Nasdaq kembali melesat ke 20.137, mengindikasikan sentimen yang mulai positif bagi indeks saham setelah The Fed mengindikasikan akan tetap memangkas suku bunga 2 kali pada tahun ini.
Selain itu, The Fed juga memproyeksikan dampak kebijakan Presiden Donald Trump ke perekonomian hanya akan sementara. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan pasar pada perdagangan sesi Eropa.