Updated |
![]() |
Jumat, 15 September 2023 |
Harga Oil (CLS10) berbalik turun setelah menyentuh level tertinggi harian US$ 91,12 per barel. Level tersebut merupakan yang tertinggi dalam 10 bulan terakhir, sehingga memicu aksi profit taking. Oil pun berbalik turun ke US$ 90,30 per barel.
Data yang dirilis dari China pagi tadi menjadi pemicu kenaikan Oil. Penjualan ritel dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY) pada Agustus, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,5% YoY dan forecast di Trading Central 2,6% YoY.
Selain itu, produksi industri juga dilaporkan tumbuh 4,5% YoY, lebih tinggi dari Juli 3,7% YoY dan forecast penurunan menjadi 3,5% YoY.
Rilis tersebut menunjukkan perekonomian China membaik pada Agustus, dan mendongkrak kinerja Oil. China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, ketika perekonomiannya membaik, permintaan tentunya bisa meningkat. Pada perdagangan malam ini, ada potensi Oil melanjutkan penurunan akibat aksi profit taking apalagi jika rilis ekonomi AS membuat dolar kembali perkasa.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Oil:
Entry Price:$90,40 - $90,70
Level Support 1: $90,35
Level Support 2: $90,10
Level Resistance 1: $90,75
Level Resistance 2: $91,00