![]() |
Updated Senin, 29 Juli 2024 |
![]() |
Updated Senin, 29 Juli 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) rebound dari level terendah 2 pekan Jumat pekan lalu dan menutup perdagangan di US$ 2.386,93 per troy ons. Gold rebound setelah data menunjukkan inflasi di Amerika Serikat berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) dilaporkan tumbuh 2,5% year-on-year (YoY) pada Juni, lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,6% YoY. Sementara inflasi PCE inti yang tidak memasukkan sektor makanan dan energi dalam perhitungan tumbuh 2,6% sama dengan bulan Mei.
Pasca rilis data tersebut, pelaku pasar optimistis The Fed akan memangkas suku bunga pada September, bahkan ada peluang lebih agresif lagi pada tahun ini. Harga Gold pun kembali menanjak termasuk pagi ini hingga sempat menembus ke atas US$ 2.400 per troy ons, sebelum memangkas kenaikan tersbeut.
Rilis data inflasi PCE dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed masih akan menjadi sentimen positif bagi Gold pada perdagangan sesi Eropa Senin (29/7/2024).
OIL
Harga Oil (CLS10) anjlok 3 pekan beruntun dan menutup perdagangan Jumat lalu di US$ 76,42 per barel. Oil juga berada di level terendah dalam 6 pekan terakhir. Oil tertekan akibat kekhawatiran akan melemahnya permintaan dari China akibat perlambatan ekonomi.
Namun pada perdagangan pagi ini Oil langsung “lompat” ke US$ 77,36 per barel atau hampir US$ 1 akibat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Roket menghantam Golan wilayah yang diduduki oleh Israel, dan Hizbullah dituduh dalang dari serangan tersebut.
Konflik tersebut jika kembali tereskalasi maka akan menjadi sentimen positif bagi Oil.
EURUSD
EURUSD mencatat kenaikan dua hari beruntun pada Jumat pekan dan menutup perdagangan di 1,08556. EURUSD mencatat kenaikan pasca rilis data inflasi PCE Amerika Serikat yang memberikan tekanan ke dolar AS.
Pada perdagangan sesi Eropa hari ini sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan EURUSD.
GBPUSD
GBPUSD juga mampu rebound pada perdagangan Jumat setelah tertekan nyaris sepanjang pekan lalu. Bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang diprediksi akan memangkas suku bunga pada Kamis pekan ini cukup memberikan tekanan bagi GBPUSD.
Hal tersebut membuat GBPUSD berpotensi mengalami tekanan pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
USDJPY
USDJPY anjlok 3.682 poin (368,2 pip) sepanjang pekan lalu ke 153,772. Level tersebut menjadi yang terendah dalam 12 pekan terakhir.
Dolar AS tertekan akibat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September, sementara yen sedang kuat sebab bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) diprediksi akan mengumumkan tapering (pengurangan program pembelian aset) dan berpeluang menaikkan suku bunga.
BoJ akan mengumumkan kebijakan moneter pada Rabu nanti sehingga USDJPY masih berpotensi tertekan pada perdagangan sesi Eropa.
Nasdaq
Nasdaq anjlok 532 poin sepanjang pekan lalu ke 19.172, yang merupakan level terendah dalam enam pekan terakhir. Namun, pada perdagangan Jumat pekan lalu Nasdaq mampu rebound dan berlanjut pada perdagangan pagi ini.
Rilis data inflasi PCE yang meneguhkan spekulasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September menjadi salah satu penopang Nasdaq. Selain itu saham para raksasa teknologi juga mencatat kenaikan yang mampu mengerek Nasdaq. Hal ini masih akan memberikan sentimen positif bagi Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.