SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Eropa - Jelang Pengumuman The Fed, Oil Turun Tajam ke Bawah US$ 90 per Barel; Gold Berpotensi Menyusul

Macro Overview Eropa - Jelang Pengumuman The Fed, Oil Turun Tajam ke Bawah US$ 90 per Barel; Gold Berpotensi Menyusul

Updated Rabu, 20 September 2023

GOLD 
Harga Gold (XAUUSD) rebound setelah menyentuh level terendah harian US$ 1.928,40 per troy ons pada perdagangan sesi Asia Rabu (20/9/2023). Tanpa ada kejutan dari bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC), Gold belum mengalami banyak pergerakan.

Sesuai dengan proyeksi di Trading Central, PBoC mempertahankan loan price rate tenor 1 tahun tetap sebesar 3,45% dan tenor 5 tahun sebesar 4,2%.

Perhatian kini tertuju ke bank sentral AS (The Fed) yang akan mengumumkan kebijakan moneter pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Mengingat pengumuman tersebut sekitar 12 jam lagi, Gold masih akan bergerak volatil.

Pada perdagangan sesi Eropa, Gold berpotensi turun lagi jika indeks dolar AS berbalik menguat.

Riset dan analisis terkait pengumuman kebijakan moneter diulas dalam special articleBukan Suku Bunga, Fed Dot Plot Bakal Tentukan Arah Pasar”. Key point special article tersebut bisa Anda baca di sini.

OIL 
Sesuai dengan proyeksi Macro Overview Asia harga Oil melanjutkan penurunan akibat aksi profit taking. Oil menyentuh level terendah harian US$ 89,34 per barel, turun US$ 1,34 dibandingkan penutupan perdagangan Selasa.

Aksi profit taking semakin jelas melihat API yang melaporkan stok minyak di Amerika Serikat berkurang 5,3 juta barel pada pekan yang berakhir 15 September, lebih besar dari forecast 2,7 juta barel. Penurunan stok yang signifikan seharusnya memberikan sentimen positif ke Oil, tetapi nyatanya masih terus menurun, menjadi indikasi aksi profit taking mengingat Oil saat ini berada di level tertinggi dalam 10 bulan terakhir.

Penurunan tajam Oil pagi tadi memberikan peluang rebound pada perdagangan sesi Eropa, jelang pengumuman suku bunga The Fed.

EURUSD 
EURUSD sempat naik ke 1,06975 pada perdagangan sesi Asia sebelum berbalik turun mendekati level terendah harian 1,06748. Rentang pergerakan EURUSD masih sempit dan kesulitan menguat, menjadi indikasi pelaku pasar menanti pengumuman The Fed.

Mata uang euro masih mendapat sentimen negatif setelah pertumbuhan inflasi pada Agustus direvisi turun menjadi 5,2% year-on-year (YoY) lebih rendah dari rilis awal 5,3% YoY. Sementara itu inflasi inti dilaporkan tetap sebesar 5,3% YoY.

Rilis inflasi yang direvisi turun menunjukkan jika keputusan bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) tidak lagi menaikkan suku bunga ke depannya bisa jadi tepat. Pada perdagangan sesi Eropa, ada potensi EURUSD kembali turun.

GBPUSD 
GBPUSD bergerak dalam rentang 1,23822 - 1,23969 pada perdagangan sesi Asia, masih berada dekat level terendah tiga bulan yang disentuh awal pekan lalu. Rilis data inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) Inggris pada pukul 13:00 WIB bisa memicu pergerakan besar GBPUSD pada sesi Eropa.

Forecast di Trading Central menunjukkan inflasi pada Agustus tumbuh 7,1% YoY, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 6,8% YoY. Namun, inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan diproyeksikan tumbuh 6,7% YoY lebih rendah dari Juli 6,9% YoY.

Penurunan inflasi inti bisa memberikan tekanan bagi poundsterling sehingga ada potensi GBPUSD turun sore ini.

USDJPY 
Rilis data neraca perdagangan pagi tadi menunjukkan perekonomian Jepang masih lemah, USDJPY pun masih tertahan di level tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Pasangan mata uang ini bergerak dalam rentang 147,689 - 147,852.

Dalam neraca perdagangan tersebut, impor pada Agustus dilaporkan turun 17,8% YoY, lebih besar dari penurunan bulan sebelumnya 13,6% YoY. Kemudian ekspor turun 0,8% YoY, juga lebih besar dari bulan sebelumnya 0,3% YoY.

Pelaku pasar kini menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed, USDJPY pun berpeluang naik pada perdagangan sesi Eropa.

Nasdaq
Indeks Nasdaq turun 42 poin ke 15.382 pada perdagangan Selasa, bahkan sempat menyentuh level terendah harian 15.248.

Nasdaq terbebani aksi mogok pekerja sektor otomotif di Detroit yang menuntut kenaikan gaji. Aksi mogok tersebut sudah berlangsung selama lima hari dan bisa saja semakin meluas.

Selain itu, pelaku pasar juga menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed untuk melihat apakah suku bunga akan kembali dinaikkan atau sudah mencapai terminal rate (puncak siklus kenaikan suku bunga).

Sebelum pengumuman The Fed, Nasdaq berpotensi turun pada perdagangan sesi Eropa.



Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga