SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi AS (06/06/2023) - Dolar AS Berpeluang Rebound di Tengah Pencarian Aset Safe Haven Karena Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global
Macro Overview

Macro Overview Sesi AS (06/06/2023) - Dolar AS Berpeluang Rebound di Tengah Pencarian Aset Safe Haven Karena Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global

Updated Selasa, 6 Juni 2023

Gold
Harga Gold bergerak naik di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level tingginya di $1964.78 karena ditopang oleh sentimen turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS.

Tingkat imbal hasil obligasi AS bergerak turun di tengah kebimbangan pasar terhadap outlook ekonomi AS dan kebijakan Federal Reserve AS di masa depan.

Tingkat imbal hasil obligasi AS yang bertenor 10 tahun turun sebesar 3 basis poin ke level 3,66% pada pukul 16:56 WIB. Sementara itu untuk yang bertenor 2 tahun juga diperdagangkan turun 2 basis poin di level 4.454%.

Turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS dipicu oleh pasar yang mempertimbangkan apa yang akan terjadi selanjutnya bagi perekonomian, termasuk prospek resesi atau kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh Federal Reserve AS.

Kekhawatiran resesi sedikit terombang-ambing oleh laporan tenaga kerja periode Mei yang dirilis pekan lalu, yang menunjukkan bahwa jumlah tenaga kerja naik lebih besar dari yang diperkirakan selama bulan tersebut, yang mencerminkan ketahanan ekonomi.

Namun, hal tersebut mendorong beberapa investor untuk berspekulasi bahwa Fed akan memperketat kebijakan moneternya dalam upaya mendinginkan perekonomian, termasuk tenaga kerja. Para pejabat The Fed telah berulang kali mengatakan bahwa keputusan kebijakan mereka akan bergantung pada data yang datang.

Di sesi AS(6/6), harga Gold berpeluang bergerak naik di tengah outlook turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS. Namun, sebaiknya pasar waspadai potensi reboundnya pergerakan dolar AS.

Oil
Harga Oil bergerak turun di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level rendahnya di $70.12 di tengah sentimen kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi global.

Harga Oil dalam tekanan dibalik kekhawatiran akan melambatnya permintaan bahan bakar di tengah kekhawatiran terhadap melambatnya ekonomi di negara-negara maju dengan data terbaru menunjukkan ISM Services PMI AS periode Mei turun karena melambatnya permintaan baru. Sementara itu dari Jerman juga menjukkan data Factory Order periode April juga masih defisit.

Kekhawatiran pasar juga datang dari China, negara importir minyak terbesar di dunia, di tengah kembali munculnya kecemasan terhadap penyebaran virus Covid di negara tersebut.

Di sesi AS (6/6) harga Oil berpeluang bergerak turun dibalik kekhawatiran dapat melambatnya permintaan bahan bakar dibalik kecemasan terhadap melambatnya data ekonomi di negara-negara ekonomi maju.

Nasdaq
Nasdaq bergerak turun di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level rendahnya di 14562.75 karena dipicu oleh tidak adanya kenaikan dalam saham Apple setelah mereka merilis perangkat terbaru.

Nasdaq dalam tekanan dibalik pasar yang terlihat kurang antusias dengan pengumuman terbaru dari Apple setelah saham perusahaan tersebut bervolatil antara menguat 2,2% dan melemah 1,6%, setelah mereka memulai debutnya dengan headset realitas virtual yang sangat dinantikan serta perangkat lunak baru di Worldwide Developer Conference tahunannya pada hari Senin.

Sentimen lain yang membebani Nasdaq adalah kejatuhan juga dalam saham Intel yang turun lebih dari 4% setelah Apple meluncurkan chip terbaru.

Sentimen lain yang membebani Nasdaq adalah kekhawatiran melambatnya ekonomi AS seiring pasar yang mempertimbangkan data ISM Services PMI periode Mei yang hasilnya lebih rendah dari estimasi pasar.

Di sesi AS (6/6) Nasdaq berpeluang turun di tengah kekhawatiran perlambatan ekonomi AS. Namun, sebaiknya pasar pertimbangkan turunnya tingkat imbal hasil obligasi AS.

EURUSD
EURUSD bergerak turun di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level rendahnya di 1.06816 karena dipicu oleh sentimen reboundnya pergerakan dolar AS serta pesimisnya data ekonomi Jerman dan zona euro.

Dolar AS rebound di tengah pencarian pasar terhadap aset safe haven mata uang AS dibalik kekhawatiran pasar terhadap prospek melambatnya ekonomi global.

Jerman melaporkan data Factory Orders untuk tingkat bulanan di periode April hasilnya masih defisit 0,4%, ini lebih rendah dari estimasi untuk pertumbuhan 2,7% serta data periode sebelumnya yang direvisi lebih buruk menjadi defisit 10.9%. Sementara itu dari zona euro melaporkan data Retail Sales untuk tingkat bulanan di periode April menunjukkan hasil 0,0%, ini lebih rendah dari estimasi untuk tumbuh 0,2%.

Di sesi AS (6/6) EURUSD berpeluang bergerak turun di tengah outlook menguatnya dolar AS serta pesimisnya data ekonomi Jerman dan zona euro.

USDJPY
USDJPY bergerak naik di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level tingginya di 139.408 karena ditopang oleh sentimen menguatnya dolar AS dan pernyataan yang cenderung dovish dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda.

Dolar AS rebound di tengah pencarian pasar terhadap aset safe haven mata uang AS dibalik kekhawatiran pasar terhadap prospek melambatnya ekonomi global.

Sementara itu yen juga melemah seiring pasar yang mencerna pernyataan terbaru dari Gubernur BoJ Ueda yang mengatakan bahwa bank sentral akan melanjutkan pelonggaran kuantitatif sampai tercapainya target inflasi.

Selain itu, pelemahan yen juga dipicu oleh oleh pesimisnya data ekonomi Jepang seperti Average Cash Earnings periode April untuk tingkat tahunan yang hanya tumbuh 1,0%, ini lebih rendah dari estimasi untuk pertumbuhan 1,7% serta data Household Spending periode April untuk tingkat bulanan yang minus 4,4%, ini lebih buruk dari estimasi untuk minus 2,2%.

Di sesi AS (6/6) USDJPY berpeluang bergerak naik dibalik outlook menguatnya dolar AS serta pernyataan yang masih dovish dari Gubernur BoJ Ueda.

GBPUSD
GBPUSD bergerak turun di sesi perdagangan Eropa (6/6) ke level rendahnya di 1.24012 karena dipicu oleh sentimen menguatnya dolar AS. Abaikan optimisnya data ekonomi Inggris.

Dolar AS rebound di tengah pencarian pasar terhadap aset safe haven mata uang AS dibalik kekhawatiran pasar terhadap prospek melambatnya ekonomi global.

Pelemahan GBPUSD juga terjadi meskipun data ekonomi Inggris yaitu Construction PMI Inggris periode Mei yang tumbuh ke level 51.6, ini lebih tinggi dari estimasi untuk di level 50.9.

Di sesi AS (6/6) GBPUSD berpeluang bergerak turun di tengah outlook menguatnya dolar AS.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga