SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Macro Overview Sesi Eropa (26/05/2023) - Dolar AS Berpeluang Rebound di Tengah Kegugupan Pasar Terhadap Ketidakpastian Kesepakatan Plafon Utang AS
Macro Overview

Macro Overview Sesi Eropa (26/05/2023) - Dolar AS Berpeluang Rebound di Tengah Kegugupan Pasar Terhadap Ketidakpastian Kesepakatan Plafon Utang AS

Updated Jumat, 26 Mei 2023

Gold
Harga Gold bergerak naik di sesi perdagangan Asia (26/5) ke level tingginya di $1950.29 karena dipicu oleh sentimen terkoreksinya kinerja dolar AS di tengah pasar yang mempertimbangkan notula rapat Federal Open Market Commiittee (FOMC) yang dirilis di tengah pekan ini yang memicu spekulasi bahwa bank sentral akan menjeda siklus kenaikan suku bunganya di bulan Juni nanti.

Pertimbangan pasar terhadap prospek kebijakan moneter bank sentral AS di masa depan datang karena trader yang mencerna data pasar tenaga kerja AS yang mulai mendingin, inflasi konsumen yang secara konsisten melambat dan perusahaan yang mengantisipasi prospek ekonomi yang suram.

Sinyal penjedaan siklus kenaikan suku bunga untuk bulan Juni semakin menguat setelah pasar dapatkan komentar yang cenderung dovish dari presiden Fed Boston Susan Collins yang pada hari Kamis mengatakan bahwa Federal Reserve mungkin semakin dekat waktunya untuk menjeda siklus kenaikan suku bunga. Dia juga menambahkan bahwa meskipun inflasi masih terlalu tinggi, ada beberapa tanda-tanda moderasi yang menjanjikan.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), harga emas berpeluang bergerak turun jika dolar AS kembali menguat dibalik permintaan terhadap aset safe haven mata uang AS dibalik ketidakpastian terhadap kesepakatan kenaikan plafon utang AS.

Oil
Harga Oil bergerak naik di sesi perdagangan Asia (26/5) ke level tingginya di $72.01 karena ditopang oleh sentimen pelemahan dolar AS serta menurunnya cadangan minyak mentah AS dalam laporan Energy Information Administration (EIA) di tengah pekan ini.

Harga Oil dapatkan katalis positif dari terkoreksinya kinerja dolar AS dibalik pernyataan yang cenderung dovish dari presiden Fed Boston Susan Collins terkait kebijakan moneter bank sentral AS.

Selain itu harga Oil juga ditopang oleh menyusutnya cadangan minyak mentah AS dalam laporan EIA di tengah pekan ini yang menyusut cukup besar sebesar 12.5 juta barel.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), harga Oil berpeluang bergerak turun jika dolar AS rebound dibalik kekhawatiran terhadap ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS serta pasar yang mempertimbangkan pernyataan dari Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak yang mengecilkan prospek pengurangan produksi lebih lanjut oleh OPEC+ pada pertemuannya di Wina di tanggal 4 Juni.

AUDUSD
AUDUSD bergerak naik di sesi perdagangan Asia (26/5) ke level tingginya di 0.65198 karena ditopang oleh sentimen melemahnya dolar AS.

Dolar AS melemah dolar AS di tengah pasar yang mempertimbangkan notula rapat Federal Open Market Commiittee (FOMC) yang dirilis di tengah pekan ini yang memicu spekulasi bahwa bank sentral akan menjeda siklus kenaikan suku bunganya di bulan Juni nanti.

Pertimbangan pasar terhadap prospek kebijakan moneter bank sentral AS di masa depan datang karena trader yang mencerna data pasar tenaga kerja AS yang mulai mendingin, inflasi konsumen yang secara konsisten melambat dan perusahaan yang mengantisipasi prospek ekonomi yang suram.

Sinyal penjedaan siklus kenaikan suku bunga untuk bulan Juni semakin menguat setelah pasar dapatkan komentar yang cenderung dovish dari presiden Fed Boston Susan Collins yang pada hari Kamis mengatakan bahwa Federal Reserve mungkin semakin dekat waktunya untuk menjeda siklus kenaikan suku bunga. Dia juga menambahkan bahwa meskipun inflasi masih terlalu tinggi, ada beberapa tanda-tanda moderasi yang menjanjikan.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), AUDUSD berpeluang bergerak turun di tengah outlook menguatnya dolar AS dibalik permintaan terhadap aset safe haven mata uang AS karena masih adanya kekhawatiran terhadap ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS serta pesimisnya data penjualan retail Australia periode April yang stagnan, ini lebih rendah dari estimasi untuk pertumbuhan 0,3% dan periode sebelumnya yang tumbuh 0.4%.

GBPJPY
GBPJPY bergerak turun di sesi perdagangan Asia (26/5) ke level rendahnya di 172.198 karena dipicu oleh sentimen pelemahan poundsterling dibalik spekulasi pasar bahwa Bank of England (BoE) mungkin tidak akan terlalu agresif dalam kebijakan suku bunganya setelah melambatnya angka inflasi Inggris.

Poundseterling dalam tekanan dibalik pasar yang berspekulasi bahwa BoE mungkin akan cenderung tidak terlalu agresif dalam kebijakan suku bunganya setelah angka inflasi Inggris periode April turun tajam menjadi 8,7% pada tingkat tahunan, ini lebih rendah dari periode sebelumnya yang di level 10.1%. Spekulasi tersebut semakin kuat setelah adanya pernyataan dari Gubernur BoE Andrew Bailey yang mengatakan bahwa kami harus menggunakan alat kenaikan suku bunga dengan hati-hati.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), GBPJPY berpeluang bergerak naikdi tengah outlook menguatnya poundsterling dibailk optimisnya data penjualan retail Inggris periode April yang pada tingkat bulanan naik 0,5%, lebih tinggi dari estimasi untuk pertumbuhan 0,3% dan periode sebelumnya yang minus 0,9%.

EURJPY
EURJPY bergerak turun di sesi perdagangan Asia ke level rendahnya di 149.908 karena terbebani oleh pelemahan mata uang euro dibalik kekhawatiran terhadap resesi ekonomi Jerman.

Mata uang euro dalam tekanan dibalik pelemahan data Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman, negara dengan tingkat ekonomi terbesar di Eropa, yang mana pembacaan akhir untuk periode kuartal satu 2023 direvisi turun menjadi -0,3% untuk per kuartalan versus estimasi sebelumnya yang 0,0%. Dalam merespon data tersebut, Menteri Keuangan Jerman Christian Lindner mengatakan bahwa data PDB menunjukkan sinyal negatif yang mengejutkan.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), EURJPY berpeluang bergerak naik jika pasar mempertimbangkan pernyataan yang cenderung hawkish dari pejabat ECB yaitu anggota dewan pemerintahan ECB Botsjan Vasle yang mengatakan dalam wawancaranya dengan surat kabar Slovenia’s Delo bahwa bank sentral harus terus menaikan suku bunga lebih lanjut untuk menurunkan inflasi ke targetnya.

Nasdaq
Nasdaq bergerak naik di sesi perdagangan Asia (26/5) ke level tingginya di 13985.75 karena dipicu oleh terkoreksinya tingkat imbal hasil obligasi AS dibalik pasar yang mempertimbangkan hasil notula rapat FOMC dan pernyataan yang cenderung dovish dari pejabat Fed.

Notula rapat Federal Open Market Commiittee (FOMC) yang dirilis di tengah pekan ini yang memicu spekulasi bahwa bank sentral akan menjeda siklus kenaikan suku bunganya di bulan Juni nanti.

Pertimbangan pasar terhadap prospek kebijakan moneter bank sentral AS di masa depan datang karena trader yang mencerna data pasar tenaga kerja AS yang mulai mendingin, inflasi konsumen yang secara konsisten melambat dan perusahaan yang mengantisipasi prospek ekonomi yang suram.

Sinyal penjedaan siklus kenaikan suku bunga untuk bulan Juni semakin menguat setelah pasar dapatkan komentar yang cenderung dovish dari presiden Fed Boston Susan Collins yang pada hari Kamis mengatakan bahwa Federal Reserve mungkin semakin dekat waktunya untuk menjeda siklus kenaikan suku bunga. Dia juga menambahkan bahwa meskipun inflasi masih terlalu tinggi, ada beberapa tanda-tanda moderasi yang menjanjikan.

Di sesi perdagangan Eropa (26/5), Nasdaq berpeluang turun di tengah masih adanya kekhawatiran pasar terhadap kesepakatan plafon utang AS.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga