Updated |
![]() |
Jumat, 15 September 2023 |
Harga Gold (XAUUSD) nyaris menembus ke bawah US$ 1.900 per troy ons pada Kamis kemarin, sebelum perlahan rebound dan mengakhiri perdagangan di US$ 1.910,44 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Rabu, Gold naik US$ 2,36.
Serangkaian data dari Amerika Serikat (AS) membuat indeks dolar kembali perkasa yang menekan harga Gold. Inflasi produsen (producer price index/PPI) periode Agustus dilaporkan tumbuh 1,6% year-on-year (YoY) lebih tinggi dari forecast di Trading Central 1,3% YoY. PPI inti dilaporkan 2,2% YoY, sedikit lebih rendah dari forecast 2,3% YoY.
Kemudian penjualan ritel Juli tumbuh 0,6% month-on-month (MoM), lebih tinggi dari prediksi 0,5% MoM. Klaim tunjangan pengangguran dilaporkan sebanyak 220.000 klaim pada pekan yang berakhir 9 September, sedikit lebih banyak ketimbang pekan sebelumnya 217.000 klaim, tetapi di bawah forecast 221.000 klaim.
Rilis tersebut secara keseluruhan menunjukkan perekonomian Amerika Serikat masih cukup kuat, dan dolar AS pun kembali menanjak. Melihat hal tersebut, Gold berpotensi turun pada perdagangan sesi Asia Jumat (15/9/2023).
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Gold:
Entry Price: 1,911,50 - 1,913,38
Level Support 1: 1,909,12
Level Support 2: 1,905,45
Level Resistance 1: 1,915,38
Level Resistance 2: 1,918,87