Updated Senin, 29 Mei 2023 |
Harga Gold berakhir naik $5,91 di level $1946,43 pada hari Jumat (26/5) karena dipicu oleh sentimen terkoreksinya kinerja dolar AS dibalik pasar yang mempertimbangkan pernyataan dari pejabat pemerintah AS terkait pembahasan plafon utang AS. Abaikan optimisnya serangkaian data ekonomi AS.
Dolar AS awalnya sempat menguat dalam merespon serangkaian data ekonomi AS yang optimis seperti Core PCE Price Index periode April yang untuk tingkat bulanan yang tumbuh 0,4%, ini lebih tinggi dari estimasi untuk 0,3%, Durable Goods Orders periode April yang untuk tingkat bulanan yang naik 1,1%, ini juga lebih tinggi dari estimasi minus 1,0% serta Revised UoM Consumer Sentiment periode Mei yang berada di level 59.2, ini juga lebih tinggi dari estimasi 58.2.
Namun, kemudian penguatan dolar mulai mengendur seiring pasar yang merespon pernyataan dari pejabat pemerintah AS yang mengatakan bahwa kemungkinan para negosiator akan mencapai kesepakatan untuk menaikan plafon utang AS yang sebesar $31,4 triliun, dengan pembicaraan dapat dengan mudah berlanjut hingga di akhir pekan.
Di sesi perdagangan Asia (29/5), harga Gold berpeluang bergerak turun di tengah masih adanya keraguan pasar terhadap kesepakatan plafon utang AS meskipun Presiden AS Joe Biden dan ketua DPR Kevin McCarthy mencapai kesepakatan tentatif untuk menaikan plafon utang pemerintah yang sebesar $31.4 triliun hingga Januari 2025, seiring kesepakatan tersebut kurang mendapat dukungan dari beberapa sayap kiri dan kanan dalam memutuskan negosiasi tersebut. Karena, kesepakatan plafon utang AS harus melewati DPR dan Senat untuk menghindari malapetaka gagal bayar.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Gold:
Entry Price: 1943.12 - 1946.18
Level Support 1: 1940.08
Level Support 2: 1934.13
Level Resistance 1: 1948.17
Level Resistance 2: 1953.76