Updated |
![]() |
Kamis, 25 Mei 2023 |
Harga Gold tertekan turun di sesi perdagangan Asia (25/5) ke level rendahnya di $1954.95 karena terbebani oleh sentimen menguatnya dolar AS dibalik ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS. Selain itu juga tampaknya pasar mempertimbangkan hasil notula Federal Open Market Commiittee (FOMC) semalam.
Dolar AS menguat dibalik pasar yang lebih menyukai aset safe haven mata uang AS di tengah ketidakpastian terhadap kesepakatan plafon utang AS setelah partai Demokrat partai Republik tidak memberikan petunjuk kapan kesepakatan akan dicapai.
Kegugupan pasar semakin meningkat menjelang batas waktu di tanggal 1 Juni untuk gagal bayar utang AS, yang dapat mendorong AS ke dalam resesi dan memberikan konsekuensi yang mengerikan bagi ekonomi global. Lembaga pemeringkat Fitch juga memperingatkan tentang penurunan peringkat AS jika terjadi default.
Sentimen lain yang menekan turun harga emas adalah juga pasar yang sedang mencerna notula rapat FOMC semalam yang meskipun para pembuat kebijakan ragu-ragu untuk menaikan suku bunga lebih lanjut di tengah meningkatnya krisis di sektor perbankan dan perekonomian. Namun, bank sentral juga belum memiliki rencana untuk menurunkan suku bunga, mengingat inflasi yang masih terlalu tinggi.
Di sesi perdagangan Eropa (25/5), harga Gold berpeluang masih dalam tekanan turun dibalik outlook menguatnya dolar AS karena ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Gold:
Entry Price: 1954.78 - 1956.30
Level Support 1: 1951.79
Level Support 2: 1943.91
Level Resistance 1: 1959.97
Level Resistance 2: 1965.07