Updated |
![]() |
Jumat, 26 Mei 2023 |
Gold bergerak melemah $16.55 ke level $1940.52 di hari Kamis (25/5), setelah optimisme pembahasan debt ceiling AS dan naiknya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed di bulan Juni.
Dolar AS menguat signifikan di hari Kamis malam setelah kabar perkembangan pembahasan debt ceiling AS dari perwakilan gedung putih dan partai republic semalam, mengikis ketakutan kebangkrutan AS pada awal bulan Juni pekan depan. Rangkaina data ekonomi AS semalam yang lebih baik dari periode sebelumnya, juga meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve di bulan Juni.
Data ekonomi AS seperti Prelim GDP q/q untuk kuartal pertama 2023 dirilis naik menjadi 1.3% dari kuartal ke-4 2022 di 1.1%. Data Unemployment Claims mingguan dirilis 229K pekan ini, di bawah ekspektasi 249K. Data Prelim GDP Price Index q/q untuk kuartal pertama 2023 dirilis naik menjadi 4.2% dari kuartal ke-4 2022 di 4.0%. Dan data Pending Home Sales m/m bulan Mei AS dirilis 0.0%, naik dibandingkan bulan April di -5.2%.
Rangkaian data tersebut menopang dolar AS dan ekspektasi The Fed memiliki ruang untuk kenaikan suku bunga acuan, dengan ekspektasi menjadi 41%, dibandingkan hari Rabu yang hanya 18% peluang kenaikan suku bunga acuan. Gold terbebani seiring naiknya tingkat imbal hasil surat berharga pemerintah AS dan dolar AS semalam.
Di sesi Asia (26/5),Gold berpeluang bergerak turun untuk jangka pendek, di tengah masih dominannya minat pasar pada dolar AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Gold:
Entry Price: $1938 - $1940
Level Support 1: $1937
Level Support 2: $1935
Level Resistance 1: $1941
Level Resistance 2: $1943