Updated |
![]() |
Kamis, 25 Mei 2023 |
Harga Oil bergerak turun di sesi perdagangan Asia (25/5) ke level rendahnya di $73.97 karena terbebani oleh sentimen menguatnya dolar AS serta kegugupan pasar terhadap ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS menjelang batas waktu di tanggal 1 Juni.
Selain itu, trader juga terlihat mengambil posisi profit taking setelah naik ke level tertinggi dalam tiga pekan yang disebabkan ekspektasi akan mengetatnya suplai di AS karena semakin dekatnya musim panas yang biasanya meningkatkan trafik lalu lintas perjalanan.
Menguatnya dolar AS telah membebani pasar minyak, seiring ekspektasi bahwa suku bunga masih tinggi untuk waktu yang lama mendorong dolar AS ke level tertinggi dalam dua bulan. Selain itu penguatan dolar AS juga dipicu oleh outlook yang hawkish dari notula FOMC yang menunjukkan kebijakan yang beragam atas kenaikan suku bunga lebih lanjut, mereka juga tidak mengindikasikan untuk memangkas suku bunga di tahun ini.
Menguatnya dolar AS membuat harga minyak menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.
Sentimen lain yang menekan turun harga minyak adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi gagal bayar utang AS karena belum banyaknya kemajuan yang dibuat oleh para pemimpin politik di AS untuk mencapai kesepakatan untuk menaikan plafon utang AS.
Di sesi perdagangan Eropa (25/5), harga Oil berpotensi bergerak turun dibalik outlook menguatnya dolar AS dan kekhawatiran terhadap ketidakpastian kesepakatan plafon utang AS.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Oil:
Entry Price: 73.83 - 74.10
Level Support 1: 73.52
Level Support 2: 72.93
Level Resistance 1: 74.45
Level Resistance 2: 75.26