Updated |
![]() |
Jumat, 15 September 2023 |
Harga Oil menembus US$ 91 per barel untuk pertama kalinya sejak 8 November 2022 lalu. Pada perdagangan sesi Asia hari ini, Oil menyentuh level tertinggi harian US$ 91.12 per barel, naik US$ 0,46 dibandingkan penutupan perdagangan Kamis.
Oil kembali mendapat sentimen positif dari China setelah data penjualan ritel dilaporkan tumbuh 4,6% year-on-year (YoY) pada Agustus, jauh lebih tinggi dari bulan sebelumnya 2,5% YoY dan forecast di Trading Central 2,6% YoY.
Selain itu, produksi industri juga dilaporkan tumbuh 4,5% YoY, lebih tinggi dari Juli 3,7% YoY dan forecast penurunan menjadi 3,5% YoY.
Rilis tersebut menunjukkan perekonomian China membaik pada Agustus, dan mendongkrak kinerja Oil. China merupakan konsumen Oil terbesar kedua di dunia, ketika perekonomiannya membaik, permintaan tentunya bisa meningkat. Meski demikian, melihat posisi saat ini di level tertinggi 10 bulan dan menjelang akhir pekan, ada risiko terjadi aksi profit taking yang berpotensi membawa Oil turun pada sesi Eropa.
Berikut referensi teknikal untuk mengambil posisi sell untuk produk Oil:
Entry Price: 90,75 - 90,85
Level Support 1: 90,45
Level Support 2: 90,20
Level Resistance 1: 91,00
Level Resistance 2: 91,25