Updated |
![]() |
Senin, 29 Mei 2023 |
Gold nampak bergerak naik di awal sesi AS (29/5), catat level tertinggi $1949.56, seiring kekhawatiran tertundanya putusan debt ceiling AS picu minat pasar pada aset-aset aman.
Kabar optimis berembus setelah presiden AS, Joe Biden, dan perwakilan partai Republic AS, Kevin McCarthy, dikabarkan sudah mencapai kesepakatan untuk debt ceiling kemarin di AS di akhir pekan kemarin, walau masih menunggu hasil final persetujuan dari kongres di AS yang dijadwalkan akan dibahas pada tanggal 30 Mei 2023 di AS esok hari.
Walau membantu menopang dolar AS menguat dan menekan harga Gold, tetapi sikap pelaku pasar yang masih nampak berhati-hati karena jeda yang tipis dengan batas akhir default AS yang diekspektasikan pada tanggal 1 Juni 2023 mendatang, masih menjaga minat pasar pada aset-aset aman lainnya di pasar, seperti Gold, seperti yang terjadi tadi.
Liburnya pasar AS untuk memperingati “Memorial Day” di AS, menunda keputusan final kesepakatan Biden dan McCarthy, serta mempersempit waktu kongres AS untuk menyetujui kesepakatan debt ceiling tersebut, sehingga dikhawatirkan akan terjadinya penundaan kenaikan debt ceiling yang akan berakibat buruk pada ekonomi AS.
Di sesi AS (29/5) malam ini, Gold berpeluang bergerak naik untuk jangka pendek selama sentimen pasar untuk mempertahankan aset aman berlanjut. Kembali diingatkan,bursa Gold akan ditutup lebih awal karena liburnya bursa AS, pada jam 01:30 WIB lewat tengah malam nanti (30/5), yang mungkin memicu aksi ambil untung oleh pelaku pasar.