SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Gold Diterpa Aksi Jual, Nasdaq Bangkit Dari Level Terendah 3 Bulan
Macro Overview

Gold Diterpa Aksi Jual, Nasdaq Bangkit Dari Level Terendah 3 Bulan

Updated Selasa, 23 April 2024

GOLD
Gold diterpa aksi jual hingga harganya anjlok lebih dari US$ 45 awal pekan kemarin akibat mendinginnya konflik Iran dengan Israel. Tekanan bagi Gold sedang sangat besar, pada perdagangan sesi Asia Selasa (23/4/2024) kembali merosot lebih dari US$ 29 ke US$ 2.295,50 per troy ons.

Sentiment Analysis menunjukkan nilai 2 yang berarti sangat negatif bagi Gold dengan Confidence Index yang tinggi.




Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.

Selain itu, bank sentral AS (The Fed) kemungkinan besar tidak akan memangkas suku bunga pada Juni. Berdasarkan data dari perangkat FedWatch, pelaku pasar kini melihat The Fed paling cepat akan memangkas suku bunga pada September, dengan probabilitas sebesar 64%. Bahkan, banyak analis yang memprediksi The Fed hanya akan memangkas suku bunga satu kali saja pada tahun ini, yakni pada Desember. Tanpa eskalasi konflik geopolitik, sentimen negatif pun kini membayangi Gold.

OIL 
Harga Oil (CLS10) stagnan pada perdagangan Senin kemarin setelah sempat turun ke US$ 80,70 per barel, level terendah dalam hampir satu bulan terakhir. Oil sedang mengalami tekanan sebab konflik Iran dengan Israel kemungkinan tidak akan membesaar, sehingga risiko gangguan supply menjadi lebih kecil.

Selain itu, stok di Amerika Serikat pada pekan lalu mengalami peningkatan sehingga sentimen bagi Oil bertambah negatif. Hal tersebut juga terlihat di Sentiment Analysis yang menunjukkan nilai 3 yang berarti sangat negatif, tetapi Confidence Index masih rendah.

EURUSD 
EURUSD kembali bergerak fluktuatif pada perdagangan awal pekan kemarin sebelum berakhir melemah tipis di 1,06538. Pergerakan tersebut terjadi setelah pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan ECB tidak akan memangkas suku bunga pada Juni, sama dengan The Fed.

Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur dan jasa dari Prancis, Jerman dan zona euro bisa menjadi penggerak EURUSD. Prancis akan merilis data tersebut pada pukul 14:15 WIB, disusul Jerman 15 menit berselang dan zona euro pada pukul 15:00 WIB. 

Secara keseluruhan, forecast di Trading Central menunjukkan PMI manufaktur dan jasa mengalami peningkatan pada bulan ini. PMI manufaktur Jerman misalnya diprediksi 42,9, lebih baik dari Maret 41.9. Kemudian sektor jasa diperkirakan tumbuh 50,7 dibandingkan bulan lalu 50,1.

Data tersebut bisa memberikan sentimen positif bagi EURUSD jika dirilis lebih tinggi dari forecast. (Data selengkapnya bisa dilihat pada Info Produk EURUSD bagian Kalender).

GBPUSD 
GBPUSD turun 188 poin (18,8 pip) ke 1,23499 awal pekan kemarin, bahkan sebelumnya sempat turun ke 1,22991 yang merupakan level terendah sejak 14 November.

GBPUSD mengalami tekanan akibat ekspektasi bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) akan memangkas suku bunga pada Juni. Sebabnya, inflasi di Inggris yang terus menunjukkan perlambatan pertumbuhan.

Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data PMI manufaktur dan jasa Inggris pada pukul 15:30 WIB bisa menjadi penggerak GBPUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan PMI manufaktur April sebesar 50,5 lebih tinggi dari sebelumnya 50,1. Kemudian, PMI jasa 53,3 lebih tinggi dari Maret 53,1.

Meski forecast tersebut lebih tinggi dari bulan sebelumnya, tetapi jika aktual rilis tidak jauh di atas forecast, sentimen negatif masih akan membayangi GBPUSD.

USDJPY
USDJPY naik 205 poin (20,5 pip) ke 154,83 pada perdagangan awal pekan kemarin. Yen masih terus tertekan meski gubernur bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) menyatakan akan kembali menaikkan suku bunga jika pelemahan yen mengganggu inflasi di Jepang.

USDJPY yang terus naik menjadi indikasi pelaku pasar melihat BoJ tidak akan melakukan intervensi dalam waktu dekat. Sebab sebelumnya BoJ menyatakan akan melakukan intervensi, kini berubah menjadi peluang kenaikan suku bunga.

Hal tersebut membuat USDJPY masih dinaungi sentimen positif.

Nasdaq 
Nasdaq naik 163 indeks poin ke 17.344 pada perdagangan awal pekan kemarin, bangkit dari level terendah dalam tiga bulan terakhir. Mendinginnya konflik Iran dan Israel serta rebound saham sektor teknologi membuat Nasdaq naik pada perdagangan Senin kemarin.

Saham Nvidia yang sebelumnya mengalami kemerosotan misalnya, kemarin mampu melesat lebih dari 4%. Pelaku pasar menanti rilis laporan earning dari raksasa teknologi seperti Microsoft hingga Alphabet pekan ini, dan berpotensi menjadi sentimen positif pada perdagangan sesi Eropa hari ini.


Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga