![]() |
Updated Selasa, 2 April 2024 |
![]() |
Updated Selasa, 2 April 2024 |
GOLD
Harga Gold (XAUUSD) melesat dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 2.265,63 per troy ons Senin kemarin sebelum terpangkas dan menutup perdagangan di US$ 2.251,10 per troy ons. Dibandingkan penutupan awal pekan lalu Gold naik US$ 18,42.
Kenaikan Gold terpangkas setelah Institute for Supply Management (ISM) merilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Amerika Serikat (AS) sebesar 50,3 pada Maret, lebih tinggi dari forecast di Trading Central 48,3 dan bulan sebelumnya 47,8. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di atasnya berarti ekspansi, di bawahnya adalah kontraksi.
Sektor manufaktur yang kembali berekspansi untuk pertama kalinya dalam satu setengah tahun terakhir menunjukkan kuatnya perekonomian AS. Aksi profit taking pun melanda sempat membuat Gold berbalik turun sebelum perlahan rebound.
Pergerakan tersebut mengindikasikan sentimen bagi Gold masih positif, meski dolar AS saat ini sedang perkasa pasca rilis data PMI manufaktur. Hal tersebut juga tercermin dari Sentiment Analysis yang menunjukkan nilai 88 yang berarti sangat positif dengan Confidence Index yang tinggi.
Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.
Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan Gold pada perdagangan sesi Eropa Selasa (2/4/2024).
OIL
Harga Oil (CLS10) naik US$ 0,86 ke US$ 83,97 per barel pada perdagangan Senin kemarin. Dengan demikian Oil mencatat kenaikan tiga hari beruntun dan berada di level tertinggi dalam enam bulan terakhir.
Oil mendapat sentimen positif setelah ISM melaporkan sektor manufaktur AS kembali mengalami ekspansi pada Maret setelah berkontraksi selama satu setengah tahun. Ketika sektor manufaktur berekspansi, permintaan Oil berpotensi meningkat.
Selain itu, tensi geopolitik di Timur tengah yang kembali meningkat juga memberikan mendorong kenaikan Oil. Gedung Konsulat Iran di Suriah dilaporkan terkena tembakan rudal kemarin. Fundamental tersebut masih akan mempengaruhi Oil pada perdagangan sesi Eropa hari ini.
Sentiment Analysis menunjukkan nilai 92 yang berarti sangat positif dengan Confidence Index yang tinggi.
EURUSD
EURUSD anjlok 499 poin (hampir 50 pip) ke 1,07428 pada perdagangan Senin kemarin. Pasangan mata uang ini tertekan akibat perekonomian zona euro yang lemah sementara Amerika Serikat masih kuat.
Tekanan bagi EURUSD semakin kuat setelah PMI manufaktur Amerika Serikat kembali berekspansi, menjadi bukti perekonomian yang bagus. Sentimen negatif tersebut masih akan mempengaruhi EURUSD pada sesi Eropa.
GBPUSD
Pergerakan pasangan mata uang ini sama dengan EURUSD, turun hingga 721 poin (72,1 pip) ke 1,25508. GBPUSD kini berada di level terendah dalam enam pekan terakhir.
GBPUSD juga tertekan akibat perekonomian Inggris yang diprediksi melemah pada tahun ini. Sehingga ada kemungkinan bank sentral Inggris akan memangkas suku bunga lebih banyak ketimbang The Fed. Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi GBPUSD pada perdagangan sesi Eropa.
USDJPY
Rilis data PMI manufaktur AS membuat USDJPY naik 314 poin (31,4 pip) ke 151,651 pada perdagangan Senin kemarin. USDJPY kembali mendekati level tertinggi dalam 34 tahun terakhir 151,969 yang dicapai pada 27 Maret lalu.
Meski sentimen masih positif, tetapi USDJPY saat ini berada di wilayah intervensi yang dilakukan pemerintah Jepang.
Sebelumnya pemerintah Jepang melakukan intervensi pada Oktober 2022 dan November 2023 ketika USDJPY berada di atas level 151,000, sama dengan posisi saat ini. Saat intervensi dilakukan, yen mengalami penguatan yang sangat signifikan (USDJPY turun tajam).
Pelaku pasar saat ini masih berjaga-jaga kemungkinan intervensi dilakukan oleh pemerintah Jepang. Hal tersebut membuat USDJPY kesulitan naik lebih tinggi
Nasdaq
Nasdaq bergerak volatil pada perdagangan Senin kemarin sebelum berakhir nyaris stagnan di 18.497. Rilis data PMI manufaktur AS yang kembali berekspansi memberikan sentimen positif bagi Nasdaq. Tetapi mengingat posisinya di dekat rekor tertinggi sepanjang masa, aksi profit taking pun melanda.
Alhasil Nasdaq bergerak volatil dan pada perdagangan sesi Eropa hari ini kemungkinan masih akan sideways.
Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.