![]() |
Updated Jumat, 19 April 2024 |
![]() |
Updated Jumat, 19 April 2024 |
GOLD
Harga Gold sempat melesat US$ 39 ke kisaran US$ 2.417 per troy ons pada perdagangan sesi Asia Jumat (19/4/2024), melanjutkan kenaikan Kamis kemarin. Melesatnya harga Gold terjadi setelah Israel melancarkan serangan rudal ke Iran.
Belum ada kabar serangan tersebut berlanjut atau tidak, sehingga membuat harga Gold terkoreksi akibat aksi profit taking setelah mendekati rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.431 per troy ons.
Jika konflik kedua negara semakin memanas, Gold bisa kembali mendapat sentimen positif.
OIL
Serangan yang dilakukan Israel juga membuat harga Oil (CLS10) melesat US$ 3,69 ke US$ 85,59 per barel pagi tadi. Perang yang membesar dikhawatirkan mengganggu pasokan Oil dari Timur Tengah. Apalagi Iran merupakan salah satu negara dengan jumlah produksi yang besar.
Pelaku pasar kini menanti apakah konflik kedua negara akan semakin memanas dan saling membalas serangan. Jika hal tersebut terjadi, harga Oil berpotensi terdorong lagi.
EURUSD
EURUSD turun 335 poin (33,5 pip) ke 1,06103 pada perdagangan sesi Asia, terdampak serangan yang dilakukan Israel ke Iran. Dolar AS merupakan mata uang yang dianggap safe haven, sehingga ketika terjadi konflik geopolitik permintaannya akan meningkat, membuat EURUSD tertekan.
Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data inflasi produsen (producer price index/PPI) Jerman pada pukul 13:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan PPI Maret -4,2% year-on-year (YoY), lebih rendah dari bulan sebelumnya -4,1% YoY.
Data tersebut bisa memberikan tekanan ke EURUSD jika dirilis lebih rendah dari forecast. Apalagi Sentiment Analysis menunjukkan nilai 13 yang berarti sangat negatif, dengan Confidence Index moderat atau rata-rata.
Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.
GBPUSD
Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini turun 477 poin (47,7 pip) ke 1,23887 pada perdagangan sesi Asia. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 17 November 2023.
Data penjualan ritel Inggris pada pukul 13:00 WIB bisa menjadi penggerak GBPUSD selanjutnya, selain perhatian tertuju ke Iran vs Israel.
Forecast di Trading Central menunjukkan penjualan ritel Inggris tumbuh 0,7% YoY pada Maret, dibandingkan bulan sebelumnya yang turun 0,4%. Data tersebut bisa memberikan dorongan bagi GBPUSD jika dirilis lebih tinggi dari forecast, dan selama konflik Iran vs Israel tidak semakin tereskalasi.
USDJPY
USDJPY turun hingga lebih dari 1.000 poin (100 pip) ke 153,588 pada perdagangan sesi Asia, sebelum perlahan rebound. Penurunan tajam tersebut terjadi melihat posisi USDJPY di level tertinggi dalam 34 tahun terakhir, dan serangan Israel ke Iran yang memicu peningkatan permintaan safe haven.
Sama dengan dolar AS, yen juga merupakan aset safe haven bahkan ketika terjadi konflik yen biasanya lebih menarik ketimbang dolar AS.
Kondisi tersebut bisa menekan USDJPY jika konflik kedua negara kian memanas.
Nasdaq
Nasdaq anjlok 347 indeks poin ke 17.181 pada perdagangan sesi Asia, melanjutkan penurunan tajam Kamis kemarin. Nasdaq pagi tadi menyentuh level terendah sejak 19 Januari lalu.
Nasdaq mengalami tekanan akibat ekspektasi The Fed baru akan memangkas suku bunga pada Desember 2024. Serangan yang dilakukan Israel ke Iran semakin memperburuk sentimen ke indeks saham.
Sentiment Analysis menunjukkan nilai 30 yang berarti negatif untuk Nasdaq, dengan Confidence Index yang moderat atau rata-rata.
Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.