SUPPORT CENTER     021-50996650 / 021-50928899     Log in
Berita Israel akan Balas Serangan Iran, Harga Gold Bakal Naik Lagi?
Macro Overview

Israel akan Balas Serangan Iran, Harga Gold Bakal Naik Lagi?

Updated Selasa, 16 April 2024

GOLD
Konflik Iran vs Israel membuat harga Gold (XAUUSD) bergerak volatil awal pekan kemarin. Pada pembukaan perdagangan Senin sempat melesat tinggi merespon serangan Iran ke Israel akhir pekan lalu.

Namun, pada perdagangan sesi Amerika Serikat (AS) Gold sempat turun tajam, sebelum kembali berbalik naik dan menutup perdagangan di US$ 2.283,05 per troy ons. Dibandingkan penutupan perdagangan Jumat pekan lalu Gold naik lebih dari US$ 39.


 

Kenaikan Gold terjadi setelah Israel menyatakan akan membalas serangan Iran. Sentiment Analysis menunjukkan nilai 62 bagi Gold yang berarti positif, tetapi Confidence Index masih rendah.

Sentiment Analysis menggunakan angka skala 0 - 100, semakin dekat dengan nol sentimen semakin negatif, sebaliknya semakin dekat dengan 100 artinya semakin positif. Sementara Confidence Index dibedakan menjadi tiga, yakni rendah, rata-rata dan tinggi. Confidence Index bisa menggambarkan seberapa valid Sentiment Analysis.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Gold pada perdagangan sesi Eropa Selasa (16/4/2024).

OIL 
Harga Oil (CLS10) berakhir naik tipis di US$ 85,63 per barel pada perdagangan Senin setelah sebelumnya sempat turun ke US$ 84,04 per barel. Rebound Oil terjadi setelah Israel menyatakan akan membalas Iran, membuat pelaku pasar khawatir akan kemungkinan gangguan pasokan Oil dari Timur Tengah. Apalagi Iran merupakan salah satu produsen besar.

Pagi tadi pertumbuhan ekonomi China dilaporkan tumbuh 5,3% year-on-year (YoY) pada kuartal I-2024, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 5,2% dan forecast di Trading Central 5%.

Rilis tersebut memberikan sentimen positif ke Oil, sebab China merupakan konsumen terbesar kedua di dunia.

EURUSD 
EURUSD turun 168 poin (16,8 pip) ke 1,06244 pada perdagangan Senin setelah sempat naik ke 1,06651. EURUSD tertekan pasca rilis data penjualan ritel AS yang tumbuh lebih tinggi dari forecast pada Maret. Data tersebut membuat pelaku pasar semakin yakin The Fed tidak akan memangkas suku bunga pada Juni.

Di sisi lain, bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) kemungkinan akan memangkas suku bunga dua bulan ke depan. Hal tersebut memberikan tekanan bagi EURUSD,hingga melanjutkan penurunan siang ini ke 1,06059.

Pada perdagangan sesi Eropa, rilis data sentimen konsumen Jerman pada pukul 14:00 WIB bisa menjadi penggerak EURUSD. Forecast di Trading Central menunjukkan nilai 32 pada April, sedikit lebih baik dari bulan sebelumnya 31,7. Jika data ini dirilis tidak jauh lebih tinggi dari forecast, sentimen bagi EURUSD masih akan negatif.

GBPUSD 
GBPUSD turun tipis dan menutup perdagangan Senin di 1.24449, dan masih berlanjut pada hari ini menyentuh level terendah harian 1,24202. Sama dengan EURUSD, pasangan mata uang ini juga tertekan akibat The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga pada Juni.

Data tenaga kerja Inggris pada pukul 13:00 WIB bisa menggerakkan GBPUSD secara signifikan. Forecast di Trading Central menunjukkan tingkat pengangguran pada Februari naik menjadi 4%, dibandingkan bulan sebelumnya 3,9%. Kemudian rata-rata upah per jam dalam tiga bulan yang berakhir Februari tumbuh 4,6% YoY, sama dengan bulan sebelumnya.

Data ini bisa memberikan tekanan bagi GBPUSD jika dirilis lebih buruk dari forecast.

USDJPY
USDJPY naik 966 poin (96,6 pip) ke 154,265 pada perdagangan Senin, berada di level tertinggi dalam 34 tahun terakhir. Dolar perkasa sebab The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga pada Juni, di sisi lain pemerintah Jepang masih belum melakukan intervensi.

Pelaku pasar menjadi bertanya-tanya, di level berapa intervensi akan dilakukan. Berkaca pada 2022 dan 2023, intervensi dilakukan dengan tiba-tiba, sehingga pelaku pasar tentunya mengantisipasi hal tersebut. USDJPY kemungkinan belum akan naik tajam pada perdagangan sesi Eropa.

Nasdaq
Nasdaq anjlok hingga 299 indeks poin pada perdagangan Senin ke 17.873 yang merupakan level terendah dalam 6 pekan terakhir. Nasdaq tertekan akibat konflik Iran dan Israel yang kemungkinan akan berkepanjangan.


 

Sentiment Analysis menunjukkan nilai 7 bagi Nasdaq yang berarti sangat negatif dengan Confidence Index yang tinggi.

Sentimen tersebut masih akan mempengaruhi Nasdaq pada perdagangan sesi Eropa.



Note: Sentiment Analysis merupakan teknologi Natural Language Processing (NLP) yang menganalisis puluhan ribu data dari berita, blog, hingga sosial media untuk mengetahui sentimen pasar yang menyelimuti pergerakan sebuah produk keuangan. Sentiment Analysis disediakan oleh Trading Central dan bisa dilihat pada MIFX App.

Berita Terkait

Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
Dapatkan update mengenai promo, trading tools, dan berita terbaru dari MIFX
LEGALITAS
Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi: 178/BAPPEBTI/SI/I/2003
Bursa Berjangka Jakarta: No. SPAB-044/BBJ/03/02
Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia: No. 010/SPKB/ICDX/Dir/III/2010
Kliring Berjangka Indonesia: No. 14/AK-KBI/III/2003
Indonesia Clearing House: 003/SPKK/ICH-MIF/VII/2017
MEDIA SOSIAL
PT Monex Investindo Futures beroperasi berdasarkan izin dan berada di bawah pengawasan BAPPEBTI, merupakan anggota bursa BBJ dan BKDI dan anggota kliring berjangka KBI & Indonesia Clearing House.
LOGIN
Email
Password
FORGOT PASSWORD
Scan QR untuk Download Aplikasi MIFX Sekarang Juga