Updated Jumat, 30 September 2022 |
Indeks Nasdaq berpeluang bergerak turun dalam jangka pendek di hari Jumat (30/9) di tengah sentimen tingginya tingkat imbal hasil obligasi di tengah masih terjaganya prospek kenaikan suku bunga AS. Sentimen lain yang dapat membebani indeks Nasdaq adalah kekhawatiran pasar terhadap masalah ketegangan geopolitik terkait Rusia dengan Ukraina.
Tingkat imbal hasil obligasi AS yang bertenor 10 tahun bergerak naik ke level tingginya di 3.796%. Kenaikan tingkat imbal hasil obligasi AS berjalan seiring kegelisahan pasar terhadap kebijakan ekonomi dari Federal Reserve AS dan potensi kenaikan suku bunga di masa depan yang dipicu serangkaian komentar hawkish dari para pejabat Fed.
Pada hari Kamis, Presiden Fed San Fransisco Mary Daly mengatakan bahwa dia nyaman dengan suku bunga naik ke level tingginya di 5% di tahun 2023, sementara itu presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan kepada CNBC bahwa dia tidak melihat ada alasan untuk memperlambat kenaikan suku bunga.
Meningkatnya prospek kenaikan suku bunga oleh The Fed berpotensi membebani saham-saham perusahaan teknologi, karena sektor tersebut sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga, yang mana dapat membatasi potensi pertumbuhan mereka dalam jangka panjang.
Sentimen lain yang dapat membebani indeks Nasdaq adalah kekhawatiran terhadap ketegangan geopolitik setelah Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Jumat umumkan empat wilayah baru negara itu, tak lama setelah menandatangani dekrit yang secara resmi mencaplok bagian-bagian Ukraina yang diduduki.
Dalam pernyataannya, Putin mengatakan bahwa ada empat wilayah baru di Rusia yaitu “republik”pro Rusia yang memproklamirkan diri di Luhansk dan Donetsk di timur dan di Kherson dan Zaporizhzia di selatan.
(Faisyal)